RASANYA sangat logis, manakala ekonomi berdasarkan syariah Islam di Indonesia berkembang pesat. Dan sejak lama pemerintah memberikan perhatian besar terhadap ekonomi syariah, namun kenyataanya tidak menunjukkan progres yang menggembirakan.
Berbeda dengan negara lain seperti Malaysia, perkembangan ekonomi syariah telah terjadi lompatan. Adakah penyebab ekonomi syariah tertinggal oleh bangsa lain, karena kita masih setengah hati untuk mengembangkannya.
Logis jika pemerintah kita merasa tidak puas atas perkembangan ekonomi syariah yang lambat. Padahal, populasi muslim di negeri ini mencapai 85 persen dari total penduduk. Benarkah persoalan ekonomi syariah bukan terletak pada sektor keuangan, melainkan sektor riil? Artinya, permintaan di sektor ini tergolong rendah.
Banyak pihak menilai perkembangan keuangan syariah yang tidak bisa cepat setelah beberapa tahun terakhir itu kendalanya ada di sektor riilnya. Padahal, menurut saya peningkatan permintaan tersebut bisa dilakukan dengan mengoptimalkan sektor haji dan umrah. Sektor ini dinilai memiliki potensi yang sangat besar.
Belum lagi perlengkapan calon haji dan kebutuhan lainnya yang nota bene merupakan sektor riil yang mesti dibuka lebih luas. Setiap tahunnya, jumlah jamaah haji nasional menjadi penyumbang jamaah terbanyak secara nasional setelah Arab Saudi.
Belum lagi jemaah umroh yang setiap saat terus meningkat yang datang buka saja dari sudut perkotaan, tetapi juga dari perdesaan. Indikator ini tentunya merupakan ekonomi syariah yang bisa menjadikan sektor riil untuk mnumbuh kembangkan ekonomi syariah. Namun, realitanya sumbangannya terhadap ekonomi syariah masih minim.
Kalau kita lihat dari angka kita sebagai negara beragama Islam penduduknya yang beragama Islam terbesar dunia dari jumlah penduduknya yang melakukan ibadah haji dan umrah selalu tertinggi. Tapi begitu masuk ke bagian ekonomi keuangannya kita mulai tidak berada di nomor satu.
Banyak peluang yang mampu dimaksimalkan dari sektor haji dan umrah. Di antaranya meningkatkan industri koper, yang merupakan barang wajib dalam pelaksanaan haji dan umrah. Belum lagi perlengkapan calon jemaah haji dan umroh lainnya yang banyak macamnya.
Suatu ketika saya pernah ikut umrah dan berbicara dengan kelompok lain. Ketika melihat tas koper yang dibawa jamaah, saya katakan bagus dan keren dilihat tampilannya. Akan tetapi begitu ditanya ternyata itu buatan Tiongkok semua. Ini tantangan bagi kita untuk lebih fokus terhadap industri riil.
Sodikin, Ciateul Bandung