Pendidikan dalam Pandangan Islam: Melahirkan Pemimpin Peradaban
Islam memandang generasi berkualitas sebagai generasi yang memiliki keimanan kuat, kepribadian Islam yang tinggi, dan jiwa kepemimpinan yang mampu membawa perubahan. Tujuan pendidikan tinggi dalam Islam pun sangat jelas:
1. Memperdalam kepribadian Islam, sehingga lahir pemimpin yang menjaga dan melayani kebutuhan vital umat.
2. Menghasilkan gugus tugas ahli yang mampu membuat strategi jangka pendek dan panjang bagi kemaslahatan masyarakat.
Pendidikan tinggi dalam Islam juga harus melahirkan politisi, intelektual, dan saintis yang mampu merumuskan solusi dan kebijakan untuk menjaga kepentingan umat secara menyeluruh.
Inilah pendidikan yang bukan hanya mencetak tenaga kerja, tetapi melahirkan generasi yang memimpin, bukan dipimpin; membangun, bukan dibangun; mengatur, bukan diatur. Negara adalah benteng sesungguhnya yang akan melindungi generasi dari segala jenis pembajakan potensinya. Mekanisme perlindungan pun dilakukan secara sistemik oleh negara yang menerapkan Islam secara kaffah.
Sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw. yang memuji posisi penguasa sebagai pelindung rakyatnya :
إِنَّمَا الْإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِ
Sungguh Imam (Khalifah) itu perisai; (orang-orang) akan berperang di belakang dia dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan)-nya (HR Muttafaqun ’alayh).***