Faktor yang melatarbelakangi terjadinya Pernikahan Dini.

Bisnisbandung.com - Pernikahan dini merupakan sebuah fenomena sosial yang masih terjadi di kalangan masyarakat di era modern ini, hal ini terjadi karena sebuah hubungan yang terjadi oleh seseorang yang belum mencapai usia semestinya atau yang biasa disebut pernikahan anak dibawah umur. Pernikahan dini kerap terjadi dengan berbagai alasan dan faktor-faktor yang ada.

Pernikahan Dini ini memiliki banyak dampak negatif karena pernikahan di bawah umur bukanlah hal yang mudah apalagi jika itu terjadi karena sebuah paksaan, kurangnya kesiapan secara ekonomi dan mental juga cenderung memberi dampak buruk dalam hubungan, bukan hanya dampak negatif namun pernikahan dini juga berdampak pada permasalahan sosial lainnya.

Beberapa faktor dan penyebab terjadinya pernikahan dini pada remaja

1. Ekonomi

Faktor ekonomi terjadi ketika seorang wanita berasal dari keluarga yang ekonominya terbilang kurang mampu.

Baca Juga: Cap Go Meh di Singkawang Jadi Daya Tarik Wisata Hingga Menteri Hadir, Begini Asal Mula Tatung  

Dan ini menyebabkan orang tua mereka memilih untuk menikahkan anak perempuanya dengan pria yang sudah cukup mapan agar anaknya mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan mengurangi beban orang tua.

2. Pendidikan

Hidup di daerah pedesaan juga dapat menjadi faktor pernikahan dini, karena kurangnya sosialisasi terhadap orang tua, juga anak-anak yang tidak memiliki akses untuk pendidikan yang lebih tinggi sehingga mereka pun tidak masalah jika dinikahkan di usia muda.

3. Pengaruh gadget atau internet

Di era perkembangan teknologi saat ini sangat mudah kita untuk mengakses informasi dari internet.

Bila seorang anak remaja tidak berhati-hati dalam menggunakan internet, atau mengonsumsi konten-konten atau tayangan dewasa yang belum sepatutnya mereka tonton tentunya akan terbawa dalam pergaulan bebas yang di dapat dari internet atau sosial media.

4. Perilaku seks bebas.

Faktor ini telah menjadi pemicu banyaknya kasus pernikahan dini, terutama pada kalangan pelajar apalagi seorang anak yang kurang mendapat arahan dan kasih sayang dari orang tuanya.