nasional

Ferry Irwandi Singgung Rokok Ilegal yang Kian Merajarela

Sabtu, 18 Oktober 2025 | 21:00 WIB
Ferry Irwandi, Founder Malaka (Tangkap layar youtube Ferry Irwandi)

bisnisbandung.com - Rokok ilegal semakin merajalela di Indonesia dan memicu keprihatinan mendalam dari Founder Malaka, Ferry Irwandi.

Ia menilai persoalan ini bukan sekadar isu kesehatan, tetapi juga berdampak serius terhadap ekonomi dan sosial negara.

Menurut Ferry, Indonesia sebenarnya tidak kekurangan aturan soal rokok. Berbagai regulasi seperti kenaikan cukai dan pembatasan akses telah diberlakukan untuk menekan konsumsi.

“Kalau kalian perhatikan dan kalian lihat gitu loh, ya, Indonesia itu enggak kekurangan regulasi tentang rokok,” ungkapnya dilansir dari youtube pribadinya.

Baca Juga: Tajam! Rocky Gerung Soal Jokowi dan Bayang-Bayang Mark Up Kereta Cepat

Namun, lemahnya penegakan hukum membuat kebijakan tersebut tidak efektif. Konsumen justru beralih ke rokok ilegal yang harganya jauh lebih murah dibandingkan rokok resmi.

Berdasarkan data yang disoroti Ferry, peredaran rokok ilegal terus meningkat dari tahun ke tahun. Dalam rentang 2021 hingga 2024, konsumsi rokok ilegal melonjak dari 28 persen menjadi 48 persen.

Kondisi ini menyebabkan potensi kerugian negara mencapai Rp97,8 triliun, jumlah yang bahkan melebihi APBD Jakarta 2025. Angka tersebut mencerminkan betapa seriusnya dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh peredaran rokok ilegal di Indonesia.

Baca Juga: Mahfud MD Bongkar Arah Baru Reformasi Polri: Tak Boleh Lagi Jadi Alat Kekuasaan!

Ferry mengungkapkan beberapa faktor yang mendorong maraknya rokok ilegal. Harga rokok legal yang terus naik akibat kenaikan cukai membuat masyarakat mencari alternatif yang lebih murah.

Produksi rokok ilegal juga sangat mudah dilakukan karena mesin dan bahan bakunya bisa diperoleh secara bebas, bahkan di tingkat rumahan.

Selain itu, praktik pemalsuan pita cukai turut memperluas peredaran rokok ilegal. Ada indikasi keterlibatan pihak yang menyalahgunakan pita cukai resmi untuk dijual kembali secara ilegal.

Menurut Ferry, akar masalah bukan terletak pada minimnya aturan, melainkan lemahnya pengawasan dan penegakan hukum.

Baca Juga: BMKG: Cuaca Panas Ekstrem Masih Berlangsung hingga Awal November 2025

Halaman:

Tags

Terkini