Tajam! Rocky Gerung Soal Jokowi dan Bayang-Bayang Mark Up Kereta Cepat

photo author
- Sabtu, 18 Oktober 2025 | 17:00 WIB
Rocky Gerung, Pengamat Politik (Tangkap layar youtube Rocky Gerung Official)
Rocky Gerung, Pengamat Politik (Tangkap layar youtube Rocky Gerung Official)

bisnisbandung.com - Rocky Gerung menyoroti proyek kereta cepat yang menurutnya menyisakan berbagai persoalan serius sejak awal perencanaan.

Dalam pandangannya, proyek tersebut bukan sekadar urusan infrastruktur, melainkan mencerminkan pola kebijakan yang dinilai kurang cermat dan minim kehati-hatian.

Ia menilai kondisi ini memperkuat dugaan publik mengenai adanya potensi mark up yang menyeret nama Joko Widodo.

Baca Juga: Ekonom: Belum Genap Setahun, Pemerintahan Prabowo Sudah Tambah Utang Rp501 Triliun!

Menurut Rocky, proyek kereta cepat sejak awal menunjukkan adanya dorongan kuat dari presiden saat itu (Jokowi), sehingga berjalan tanpa proses kehati-hatian yang memadai.

Ia melihat keputusan pembangunan tidak berangkat dari kebutuhan publik yang mendesak, melainkan lebih pada keinginan politik.

“Dan terlihat bahwa agak sulit Pak Jokowi untuk menghindar dari, sebut aja tuduhan publik bahwa beliau melakukan mark up,” lugas Rocky Gerung dilansir dari youtube pribadinya.

Rocky memandang bahwa pengalihan proyek dari rencana kerja sama dengan Jepang ke China menjadi titik penting yang memperlihatkan adanya perbedaan besar dalam pembiayaan.

Baca Juga: Cadangan Devisa Anjlok! Awalil: Ada yang Salah di Sistem DHE

Perubahan ini, dalam analisisnya, berdampak pada lonjakan biaya yang kemudian menjadi beban keuangan negara.

Rocky juga menyoroti kalkulasi ekonomi yang menurutnya keliru sejak awal. Dalam pandangannya, manfaat proyek kereta cepat tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan.

Waktu tempuh antara Jakarta dan Bandung yang tidak jauh berbeda dengan moda transportasi lain dinilai membuat nilai guna proyek tersebut menjadi rendah.

Ia memandang kesalahan kalkulasi itu tidak hanya berdampak pada beban keuangan, tetapi juga memunculkan keraguan publik terhadap motif di balik kebijakan ini.

Baca Juga: Mahfud MD Bongkar Arah Baru Reformasi Polri: Tak Boleh Lagi Jadi Alat Kekuasaan!

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Durotul Hikmah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X