“Seminggu dua kali rakyat desa dapat telur dan beras. Itu bukan program kerakyatan tapi cara politik murah demi kekuasaan,” sindir Sudirman Said.
Dalam diskusi itu, Sudirman Said menyebut bahwa pemerintahan saat ini tidak memberi tempat bagi mereka yang bersih.
Ia bahkan mengisahkan bagaimana dirinya justru didepak dari jabatan ketika sedang membongkar kasus besar seperti skandal ‘Papa Minta Saham’.
"Saya ini hanya dua tahun jadi Menteri ESDM tapi kami berhasil membongkar tambang bermasalah dan praktik mafia migas. Tapi orang bersih rupanya tidak punya tempat di sistem hari ini," keluhnya.
Baca Juga: Dugaan Penyelewengan Proses Hukum, Pakar Hukum Sebut Kasus Tom Lembong Mirip Political Trial
Saat ditanya soal harapannya pada pemerintahan Presiden Prabowo yang baru berjalan beberapa bulan, Sudirman Said masih menyimpan optimisme.
"Kalau kita punya pemimpin yang benar, sebenarnya tidak sulit memperbaiki negara ini. Tapi harus diberi ruang dan dukungan. Semoga Prabowo lebih baik," tuturnya.
Sudirman Said mengaku sudah saatnya era "black hole" itu diakhiri.
"Kalau kamu bersih, kamu tidak diajak main. Tapi kalau kamu ikut sistem, kamu bisa naik. Ini harus dihentikan," pungkasnya.***