Bisnisbandung.com - Mantan Menteri ESDM era Jokowi, Sudirman Said melontarkan kritik tajam terhadap pemerintahan Jokowi selama 10 tahun terakhir.
Dalam perbincangan dengan eks Ketua KPK Abraham Samad, Sudirman Said menyebut masa kepemimpinan Jokowi sebagai “black hole” atau lubang hitam yang menghisap habis semangat reformasi.
Dikutip dari youtube Abraham Samad, Sudirman Said menjelaskan "Harus saya katakan dengan jujur 10 tahun terakhir mengalami kerusakan. Di tangan siapa? Ya di tangan Jokowi."
Baca Juga: Kompolnas Beberkan Fakta Baru Kematian Arya Daru, Isi Kantong Kresek Terungkap
"Demokrasi mundur, KPK dilumpuhkan secara sengaja," ujar Sudirman Said.
Menurut Sudirman Said simbol utama dari kerusakan tersebut adalah bangkitnya kembali praktik KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme) yang dulu menjadi musuh utama gerakan reformasi 1998.
Kini katanya nepotisme justru menjadi wajah nyata pemerintahan.
"Simbol nepotisme itu kini terpampang jelas di ruang-ruang kantor, di sekolah-sekolah. Gambar wakil presiden (Gibran Rakabuming Raka) yang adalah anak Jokowi menjadi simbol telanjang dari nepotisme yang sangat mengganggu," tegas Sudirman Said.
Ia juga menyinggung lemahnya etika pemerintahan yang diperparah dengan istilah "parcok" (parat copet) yang muncul di publik.
Baca Juga: Kemenhub Andalkan Transportasi Perintis untuk Konektivitas Daerah, Fokus ke Wilayah Minim Akses
Parcok ini merujuk pada oknum aparat yang dianggap melenceng dari tugas dan etika.
Sudirman Said menyoroti bagaimana KPK yang seharusnya menjadi garda terdepan pemberantasan korupsi justru dibuat tak berdaya.
"KPK yang harus menjadi penjaga terakhir dilumpuhkan dengan sengaja," katanya.
Lebih lanjut ia juga menyebutkan bagaimana bansos digunakan secara masif dalam konteks politik menjelang pemilu.
Baca Juga: Tidak Mengerti Tapi Bicara Hukum Feri Amsari Sentil Pernyataan Mardiansyah Soal Kasus Tom Lembong
Artikel Terkait
Prabowo Bongkar "Serakahnomic", Pengamat: Praktik Keserakahan Menggerogoti Indonesia!
Indonesia “Kalah Telak” 19-0, Mardigu: Prabowo Punya Jurus Rahasia Lawan Trump!
Terungkap! Modal BUMN Rp 358 Triliun dari Utang Pemerintah, Awali: Publik Harus Tahu!
Bantuan Rp600 Miliar Tapi Sekolah Masih Tahan Ijazah? Ono Surono Angkat Bicara
Pesan Dedi Mulyadi di Hari Anak Nasional, Pentingnya Kasih Sayang dan Nutrisi untuk Anak
Pungutan di MAN 1 Cianjur, Gubernur Dedi Mulyadi: Dana BOS dan BPMU Sudah Cukup, Kenapa Harus Ada Pungutan?