Dalam laporannya, Sri Mulyani turut membahas kesiapan penyusunan Nota Keuangan dan RAPBN 2026 yang dijadwalkan akan disampaikan Presiden Prabowo dalam Sidang Paripurna DPR pada 15 Agustus mendatang.
Dokumen tersebut mencakup pembaruan asumsi makroekonomi, strategi belanja, dan proyeksi pendapatan negara.
Presiden Prabowo, dalam arahannya, mendorong agar reformasi penerimaan negara terus diperkuat agar struktur fiskal lebih mandiri.
Ia juga menekankan pentingnya deregulasi untuk mendukung pertumbuhan dunia usaha, memperluas investasi, serta memperkuat tata kelola pemerintahan yang efisien dan transparan.***
Baca Juga: Prabowo Bongkar Serakahnomic, Pengamat: Praktik Keserakahan Menggerogoti Indonesia!