Dalam laporannya, Sri Mulyani turut membahas kesiapan penyusunan Nota Keuangan dan RAPBN 2026 yang dijadwalkan akan disampaikan Presiden Prabowo dalam Sidang Paripurna DPR pada 15 Agustus mendatang.
Dokumen tersebut mencakup pembaruan asumsi makroekonomi, strategi belanja, dan proyeksi pendapatan negara.
Presiden Prabowo, dalam arahannya, mendorong agar reformasi penerimaan negara terus diperkuat agar struktur fiskal lebih mandiri.
Ia juga menekankan pentingnya deregulasi untuk mendukung pertumbuhan dunia usaha, memperluas investasi, serta memperkuat tata kelola pemerintahan yang efisien dan transparan.***
Baca Juga: Prabowo Bongkar Serakahnomic, Pengamat: Praktik Keserakahan Menggerogoti Indonesia!
Artikel Terkait
Gawat! APBN Defisit Rp 31,2 Triliun, Rocky Gerung: Ekonomi Indonesia Terancam!
Ini Hasil 10 Tahun Terakhir! Ichsanuddin Noorsy Sebut Ekonomi Terpuruk dan APBN Defisit
Jangan Cuma Naikan Pajak dan Potong Anggaran! Adian Napitupulu Tawarkan Solusi Kreatif Atasi Defisit
Kasus ‘Fantasi Sedarah’ Jadi Alarm Bahaya, MUI : Kita Defisit Moral dan Keilmuan
Defisit Membengkak, Pemerintahan Prabowo Terbebani Utang-Utang di Masa Lalu
Menteri Minta Anggaran Jumbo di Tengah Defisit, Rudi S Kamri: Ini Pemerintahan atau Pemborosan?