nasional

Tangkap Sinyal Psikologis dalam Kasus Kematian Arya Daru, Reaksi Datar Penjaga Kos Dipertanyakan

Kamis, 17 Juli 2025 | 18:30 WIB
Seksolog, Zoya Amirin (Tangkap layar youtube tvonenews)

bisnisbandung.com - Kasus kematian misterius Arya Daru, diplomat muda dari Kementerian Luar Negeri, menuai sorotan. Kali ini, sudut pandang berbeda datang dari seksolog Zoya Amirin yang menyoroti reaksi penjaga kos saat pertama kali menemukan jenazah korban.

Berdasarkan analisis perilaku, Zoya menilai ada kejanggalan psikologis dalam respons awal yang terekam kamera.

Dalam pengamatannya terhadap video rekaman yang beredar, Zoya mencermati bahwa ekspresi penjaga kos terlihat datar ketika memasuki kamar korban dan melihat jasad dalam kondisi wajah terlilit lakban.

Baca Juga: Eks Kabareskrim Polri Curiga Ada Kesalahan Fatal Di Olah TKP Pertama Kematian Arya Daru

“Begitu kita masuk ke dalam ruangan itu, ada orang dilakban, lakban kuning. Apa sih ekspresinya? Kan paling syok dulu atau apa. Enggak ada reaksi itu. Itu menurut saya agak janggal, gitu,” ujarnya dilansir dari youtube tvonenews.

Menurutnya, respons semacam itu tidak lazim, apalagi mengingat kondisi jenazah yang mencolok dan tidak wajar.

Ia menilai tidak terlihat adanya reaksi emosional seperti kaget, panik, atau syok, yang secara umum merupakan respons spontan manusia saat menyaksikan kematian dalam kondisi mencurigakan.

Zoya menggarisbawahi pentingnya analisis psikologis terhadap perilaku-perilaku awal para saksi atau individu pertama di lokasi kejadian.

Baca Juga: Data Digital Perlu Ditelusuri, Kepemilikan Lakban Bisa Jadi Kunci Soal Kematian Diplomat Arya Daru

Ia mempertanyakan apakah reaksi tenang yang ditampilkan saat menemukan korban merupakan bagian dari respons terlatih, ketidaksadaran emosional, atau justru sinyal lain yang lebih kompleks.

Dalam konteks forensik perilaku, ekspresi yang datar saat menemukan mayat bisa menjadi indikator awal untuk ditelusuri lebih lanjut oleh penyidik.

Selain itu, ia juga mengangkat pentingnya aspek visum dan indikasi kematian akibat asfiksia atau kekurangan oksigen.

Menurut analisisnya, kasus dengan dugaan asfiksia biasanya melibatkan objek-objek tertentu, seperti lakban atau alat pengikat lainnya.

Baca Juga: Kejanggalan Terlihat di CCTV, Ahli Forensik Digital Tunjukkan Sosok Mencurigakan di Kasus Arya Daru

Halaman:

Tags

Terkini