bisnisbandung.com - Pegiat media sosial Alifurrahman mengkritisi sikap Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang tidak memberikan pernyataan apa pun saat meninjau proses pencarian korban KMP Tunu Pratama yang tenggelam di perairan antara Bali dan Banyuwangi.
Menurutnya, sikap diam tersebut menjadi sesuatu yang janggal dan justru memunculkan tanda tanya di tengah publik.
“Kenapa berita kayak begini diberitakan, gitu, kan? Kok bisa Gibran yang diam dan tidak memberikan pernyataan itu jadi berita, ya?” ungkapnya dilansir dari youtube Seword TV.
Baca Juga: Luhut Sindir Pihak yang Lupakan Jasa Jokowi, Siapa yang Dimaksud?
Alifurrahman menyoroti bahwa dalam situasi bencana seperti ini, biasanya pejabat publik setidaknya menyampaikan dua hal, pernyataan belasungkawa atau bentuk evaluasi awal terhadap insiden yang terjadi.
Namun, dalam kunjungan tersebut, Gibran dinilai tidak melakukan keduanya, bahkan tidak menyampaikan komentar sama sekali, baik kepada wartawan maupun masyarakat.
“Jadi, ketika Gibran melakukan peninjauan terhadap KMP Tunu Pratama, ya, kayak enggak ada gunanya. Dia sudah jauh-jauh datang tapi diam saja. Padahal, sebenarnya ada banyak sekali masalah yang kemudian bisa dia sampaikan,” lugasnya.
Baca Juga: AHY Ajukan Tambahan Anggaran, Sebut Infrasturktur Tulang Punggung Indonesia Emas
Ia menilai, diamnya Gibran tidak hanya mengejutkan publik, tetapi juga menyulitkan tugas para jurnalis di lapangan.
Wartawan yang hadir untuk meliput berharap mendapatkan pernyataan resmi untuk menjadi bahan berita.
Ketika tak ada informasi yang disampaikan, mereka kehilangan arah dalam melaporkan kunjungan tersebut. Kondisi inilah yang menurut Alifurrahman menyebabkan berita soal “diamnya Gibran” justru menjadi sorotan utama.
Menurutnya, dalam peristiwa sebesar ini, banyak aspek yang bisa dibicarakan oleh seorang pejabat, seperti analisis penyebab kecelakaan, evaluasi armada kapal, prosedur penyeberangan, hingga mitigasi risiko akibat kondisi cuaca laut.
Baca Juga: Defisit Membengkak, Pemerintahan Prabowo Terbebani Utang-Utang di Masa Lalu
Hal-hal ini mestinya bisa menjadi fokus pernyataan resmi dari pejabat setingkat wakil presiden, terutama untuk menunjukkan kepedulian dan tanggung jawab negara.