bisnisbandung.com - Pengamat politik Adi Prayitno menilai pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan mengenai pihak-pihak yang dianggap melupakan jasa mantan Presiden Joko Widodo sebagai isu politik yang layak mendapat perhatian publik.
Menurutnya, pernyataan Luhut yang disampaikan melalui media sosial pasca pertemuan dengan Jokowi menyimpan banyak tafsir politis yang relevan dengan situasi terkini.
Adi melihat bahwa sindiran Luhut mencerminkan kekhawatiran terhadap gelombang kritik yang semakin intens ditujukan kepada Jokowi sejak tak lagi menjabat sebagai presiden.
Baca Juga: AHY Ajukan Tambahan Anggaran, Sebut Infrasturktur Tulang Punggung Indonesia Emas
“Saya kira unggahan pernyataan Pak Luhut di Instagram-nya ini kan menjadi perbincangan yang cukup serius dan pastinya ada pro dan kontra, termasuk juga menebak apa sebenarnya substansi, apa sebenarnya hal-hal yang dimaksud melupakan jasa Pak Jokowi,” terang dilansir dari youtube pribadinya.
“Tapi setelah Jokowi tak lagi presiden, rasa-rasanya memang serangan ke Jokowi itu kok tanpa henti dan bahkan semakin agresif,” terusnya.
Ia mencermati adanya sejumlah serangan yang dinilai cukup agresif, mulai dari polemik seputar ijazah Jokowi, hingga tekanan terhadap tokoh-tokoh yang memiliki hubungan politik dengan mantan presiden tersebut.
Baca Juga: Defisit Membengkak, Pemerintahan Prabowo Terbebani Utang-Utang di Masa Lalu
Dalam pandangan Adi, pernyataan Luhut berpotensi merujuk pada dua hal. Pertama, kemungkinan bahwa Luhut merasa banyak pihak dengan mudah melupakan kontribusi Jokowi terhadap negara, seiring makin maraknya kritik yang dialamatkan kepadanya.
Kedua, ada indikasi bahwa Luhut juga menyoroti sikap diam atau ketidakhadiran figur-figur politik yang sebelumnya berada dalam lingkaran kekuasaan Jokowi, namun kini tampak enggan memberikan pembelaan secara terbuka.
Adi menekankan pentingnya memahami konteks budaya politik Indonesia, di mana penghormatan terhadap pemimpin yang telah selesai menjabat merupakan nilai yang dijunjung tinggi.
Dalam situasi saat ini, ia melihat adanya pergeseran sikap yang memperlihatkan bahwa tradisi tersebut tidak selalu dijaga.
Baca Juga: Biang Kerok Beras Mahal di Tengah Stok Melimpah, Ini Kata CELIOS
Pernyataan Luhut, menurut Adi, bukan sekadar bentuk loyalitas terhadap Jokowi, tetapi juga cerminan kegelisahan terhadap arah politik yang berubah.
Artikel Terkait
ANEH! Bareskrim dan Jokowi Berbeda Cerita Soal Ijazah, Ikrar Nusa Bhakti: Ada Apa?
Dipecat Gara-gara Buka-bukaan Ijazah Jokowi, Rocky Gerung: Beathor Suryadi Jadi Korban Politik!
Kuasa Hukum Jokowi Nilai Laporan Ijazah Palsu Tak Penuhi Syarat Legal Standing
Pakar Hukum: Ada Indikasi Prabowo Tersandera, Tapi Apa yang Dipegang Jokowi Masih Misteri
Amien Rais Bongkar ‘Raibnya’ Jokowi: “Anda Sudah Selesai, Indonesia Tidak Butuh Lagi!”
Eggi Sudjana Desak Jokowi Tunjukkan Ijazah Asli, Sebut Kasus Bisa Selesai