Ia melihat hal ini sebagai bentuk tekanan politik-ekonomi yang lebih dalam, yang bukan hanya berdampak pada Indonesia, tetapi juga bisa meluas ke negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Brunei.
Dari perspektifnya, Indonesia terlihat terlalu cepat menunjukkan kekhawatiran, bahkan sebelum keputusan konkret dari pihak AS benar-benar diumumkan.***
Baca Juga: Ade Armando: Mereka Bermimpi Indonesia Butuh PDIP dan Megawati