Bisnisbandung.com - Dewan Guru Besar Universitas Indonesia (UI) merekomendasikan pembatalan gelar doktor yang diperoleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia Bahlil Lahadalia.
Keputusan UI ini menuai sorotan tajam dari berbagai pihak termasuk pengamat politik Rocky Gerung.
Dalam youtubenya, Rocky Gerung menilai keputusan Dewan Guru Besar UI masih setengah hati dan menyisakan banyak pertanyaan besar.
Rocky Gerung menjelaskan "Kalau memang secara standar akademis nggak memenuhi syarat, ya seharusnya nggak ada opsi revisi."
"Ini bukan sekadar masalah disertasi tapi proses akademisnya sejak awal sudah cacat," ujar Rocky Gerung.
Rocky Gerung menyoroti poin terakhir yang menurutnya membuka indikasi lebih luas soal praktik akademis di UI.
"Kalau ada konflik kepentingan artinya bukan cuma Bahlil yang harus diperiksa tapi juga para pembimbing dan pengujinya. Bahkan rektornya juga perlu dicurigai," tegasnya.
Baca Juga: Keakraban Para Pemimpin, Henri Subiakto: Kejujuran atau Basa-basi Penuh Kepalsuan?
Rocky Gerung juga menduga ada negosiasi diam-diam yang terjadi dalam proses ini.
Ia menilai bahwa memberikan kesempatan kepada Bahlil untuk menulis ulang disertasi justru menunjukkan adanya kelonggaran terhadap standar akademik.
"Ini kayak ada skenario supaya UI tetap terlihat tegas tapi di sisi lain masih ada celah buat Bahlil memperbaiki. Padahal kalau benar-benar mau menegakkan integritas akademik nggak ada kompromi," lanjutnya.
Ia pun menyinggung kemungkinan adanya imbalan tertentu dalam proses perolehan gelar tersebut.
"Bukan nggak mungkin ada janji-janji, entah soal tambang atau fasilitas lain. UI sendiri harus bersih-bersih jangan hanya menyalahkan satu pihak," ujar Rocky Gerung.
Baca Juga: Dari Saham Anjlok hingga Kasus Pertamax, Denny Siregar Ungkap Pemerintah di Ujung Ketidakpercayaan