Bisnisbandung.com - Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo memberikan tanggapan tegas terkait maraknya kasus korupsi.
Termasuk kasus korupsi yang menyeret nama Hasto Kristiyanto Sekjen PDIP.
Dalam youtube komsos keuskupan agung jakarta, Suharyo menyebut korupsi kini tak hanya soal kejahatan finansial tetapi telah menjadi alat politik yang mematikan.
Baca Juga: Rudi S Kamri: Kenaikan PPN 12% Sebagai Jebakan Jokowi untuk Pemerintahan Prabowo
Suharyo menjelaskan "Korupsi itu sekarang digunakan untuk membunuh atau menjegal orang."
"Korupsi dibiarkan supaya pada waktunya bisa digunakan untuk kepentingan tertentu. Itu politik yang busuk," tegas Suharyo.
Suharyo menjelaskan bahwa salah satu akar dari perilaku korupsi di Indonesia adalah budaya feodalisme yang masih mengakar kuat.
"Di budaya feodal yang dicari adalah status dan gengsi. Segala cara termasuk korupsi ditempuh untuk mencapai itu," ungkapnya.
Baca Juga: Rinny Budoyo Ungkap Keuntungan Bagi Jokowi dan Prabowo Jika Puan Maharani Mengambil Alih PDIP
Ia juga menyoroti lemahnya tata kelola negara yang justru memungkinkan korupsi dimanfaatkan untuk kepentingan politik tertentu.
"Sistem ini memungkinkan korupsi dibiarkan hingga bisa digunakan sebagai senjata untuk tujuan tertentu," lanjutnya.
Ketika ditanya soal peran Gereja dalam gerakan antikorupsi, Suharyo menjelaskan bahwa Gereja memiliki tanggung jawab moral untuk menjadi contoh dalam tata kelola yang transparan.
"Kami di Keuskupan Agung Jakarta terus mengusahakan agar Gereja menjadi lembaga yang transparan dan dapat dipercaya," jelasnya.
Menurutnya Gereja harus menjadi "komunitas kontras," yaitu komunitas yang mampu menunjukkan perbedaan nyata dari budaya korupsi di masyarakat.
Baca Juga: Perkara Kasus Hasto Kristiyanto, Adi Prayitno Soroti Perubahan Pola Penanganan di KPK