Rinny Budoyo juga menilai wacana ini sebagai upaya menghidupkan kembali stabilitas politik ala Orde Baru di mana kekuasaan terkonsentrasi pada segelintir elit politik dan bisnis.
Menurutnya ini adalah bentuk elitisme yang bertentangan dengan prinsip demokrasi.
"Wacana ini hanya akan membawa kita kembali ke cengkraman kekuasaan elit politik, membunuh demokrasi, dan mengabaikan suara rakyat," katanya.
Sebagai solusi Rinny Budoyo mendesak masyarakat untuk mendorong langkah-langkah yang memperkuat demokrasi.
Seperti menurunkan ambang batas dukungan partai untuk pencalonan kepala daerah menjadi 7,5%, sebagaimana diputuskan Mahkamah Konstitusi.
Ia juga menyarankan penerapan aturan serupa dalam pemilihan presiden agar rakyat memiliki lebih banyak pilihan.
"Pemilihan langsung oleh rakyat tetap memiliki lebih banyak manfaat dibandingkan kekurangannya. Demokrasi kita harus diperkuat bukan dilemahkan," pungkasnya.***