Bisnisbandung.com - Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari menyebut langkah pasangan Ridwan Kamil (RK) dan Suswono.
Menurut Qodari, RK dan Suswono melibatkan Rizieq Shihab dalam Pilkada Jakarta 2024 sebagai kesalahan besar.
Dalam youtube Cokro TV, Qodari menilai strategi ini justru menjadi faktor yang membuat minoritas takut dan berpaling dari RK-Suswono.
Baca Juga: 5 Lokasi Strategis untuk Sewa Rumah di Bandung dengan Harga Terjangkau
Menurut Qodari pasangan Pramono-Rano sebenarnya sudah kehilangan sebagian suara minoritas setelah menggandeng Anies Baswedan.
"Kalangan minoritas melihat Anies sebagai tokoh yang lebih populer tapi tetap berbahaya dalam konteks tertentu," katanya.
Namun keterlibatan Rizieq Shihab oleh RK-Suswono memperburuk situasi.
Minoritas yang seharusnya bisa lari ke RK-Suswono akhirnya malah tetap memilih Pramono-Rano atau bahkan ke pasangan Dharma-Kunwardardana.
Baca Juga: Waspada Jeratan TPPO Berkedok Magang
Qodari menyebut fenomena ini sebagai "trilema."
Minoritas menghadapi tiga opsi sulit: mendukung pasangan yang menggandeng tokoh kontroversial seperti Rizieq, memilih pasangan dengan Anies yang dianggap “hantu politik,” atau abstain.
Menurutnya keterlibatan Rizieq Shihab memperkuat persepsi bahwa pasangan RK-Suswono tidak peka terhadap keresahan minoritas.
Qodari juga menyoroti popularitas Rizieq yang kini dinilai "tidak relevan" secara politik.
"Dalam survei nasional elektabilitas Rizieq hanya 1%. Beliau adalah tokoh yang besar karena momentum Pilkada DKI 2017 dan Pilpres 2019 tapi saat ini sudah tidak lagi signifikan," ungkap Qodari.
Artikel Terkait
Usai Dilantik Presiden Prabowo, Setyo Budiyanto Tegaskan Komitmen KPK: Efisiensi dan Transparansi Jadi Kunci
Bandingkan Tarif PPN, Sri Mulyani Sebut Indonesia Masih Rendah Dibandingkan Brasil hingga Filipina
Dinamika Politik Biasa, Bahlil Lahadalia: Hubungan Golkar dan PDIP Tetap Harmonis
Viral Sambutan Gibran Bikin Kontroversi, Rocky Gerung: Tak Paham Tata Bahasa, Cocok Jadi Wapres?
Jokowi dipecat PDI-P, Ikrar Nusa Bhakti: Kehilangan Cahaya Kekuasaan
PDIP Putuskan Hubungan dengan Jokowi, Rocky Gerung: Megawati Tantang Risiko Politik