Strategi Politik RK-Suswono Dikritik Qodari, "Blunder Besar Rangkul Rizieq"

photo author
- Selasa, 17 Desember 2024 | 18:00 WIB
Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari (dok youtube COKRO TV)
Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari (dok youtube COKRO TV)

Menggandeng Rizieq dianggap langkah strategis yang keliru berbeda dengan Pramono-Rano yang masih bisa mendapat keuntungan elektoral dari Anies Baswedan.

"Ridwan Kamil dan Suswono justru merugi. Minoritas yang ingin lari dari Pramono-Rano malah enggan mendukung mereka karena Rizieq. Seharusnya pasangan ini fokus pada isu-isu yang bisa menjangkau pemilih moderat," ujarnya.

Qodari juga memaparkan bahwa selisih suara tipis antara Pramono-Rano dengan RK-Suswono (hanya 0,07%) menunjukkan efek dari strategi yang salah.

Baca Juga: Dari Vokalis Band ke Pengisi Suara: Ariel NOAH Siap Warnai Film Animasi 'Jumbo'

Meski demikian RK-Suswono tidak mengajukan gugatan hasil Pilkada ke Mahkamah Konstitusi.

Qodari menyebut langkah ini sebagai bentuk kebesaran jiwa meski potensi gugatan sebenarnya ada.

Strategi politik di Pilkada Jakarta 2024 menunjukkan dinamika menarik, terutama dalam upaya merangkul suara minoritas.

Baca Juga: Lebih dari Sekadar Film: '2nd Miracle In Cell No 7' Menawarkan Keajaiban Baru di Dunia Film Indonesia

Qodari menegaskan bahwa RK-Suswono melakukan blunder fatal dengan melibatkan Rizieq yang pada akhirnya mengurangi peluang mereka untuk memenangkan suara penting dari pemilih moderat dan minoritas.

“Ini pelajaran penting bagi strategi politik ke depan,” tutupnya.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X