bisnisbandung.com - Pemecatan Effendi Simbolon dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mendapat perhatian publik.
Keputusan DPP PDIP untuk memecat Effendi Simbolon dengan alasan Ia mendukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilgub Jakarta.
Menurut Hersubeno Arief, pemecatan Effendi Simbolon dinilai wajar karena ia lebih memilih mendukung pihak lawan politik dan menentang keputusan DPP PDIP, terutama instruksi Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Ia menambahkan bahwa tindakan seperti ini dalam PDIP dikenal sebagai sikap "tidak tegak lurus" terhadap instruksi partai.
Baca Juga: BRI Rayakan Hari Menanam Pohon dengan Tanam 5.000 Bibit di Desa Kutuh, Bali
“Pertanyaannya, mengapa baru sekarang Effendi Simbolon dipecat? Bukankah ini bukan pertama kalinya ia memiliki pilihan politik yang berseberangan dengan keputusan DPP?” ucap Hersubeno Arief dilansir dari youtube pribadinya.
Hersubeno Arief mempertanyakan alasan PDIP baru mengambil langkah tegas saat ini, meski Effendi Simbolan sudah beberapa kali menunjukkan sikap yang bertentangan dengan garis partai.
Ia mencatat bahwa ini bukan kali pertama Effendi bersikap berseberangan dengan keputusan partai.
Baca Juga: Eep Saefulloh: Ada Kecemasan di Balik Prabowo Bawa Oleh-Oleh dari Lawatannya ke Luar Negeri
Sebelumnya, pada Pilpres 2024, Effendi Simbolan secara terbuka mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, bukan Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang diusung PDIP.
Saat itu, langkah Effendi Simbolan tidak diikuti dengan sanksi pemecatan, hanya klarifikasi dan pernyataan bahwa ia tidak melanggar.
Hersubeno Arief menilai bahwa keputusan PDIP untuk memecat Effendi kali ini menunjukkan adanya perbedaan standar dalam menyikapi pelanggaran kader.
Ia mengungkapkan bahwa dukungan Effendi Simbolon pada Pilpres lalu yang secara langsung menyangkut masa depan kepemimpinan nasional justru terlihat lebih signifikan dibandingkan Pilkada DKI Jakarta.