Bisnisbandung.com - Pilkada 2024 menjadi sebuah momen penting dalam perjalanan politik Indonesia khususnya bagi PDIP.
Dalam analisisnya Ade Armando menyebut Pilkada kali ini sebagai "peragaan kekalahan" bagi partai berlambang banteng itu.
Berdasarkan hasil quick count di 10 provinsi dengan jumlah penduduk terbesar PDIP terkapar kecuali di DKI Jakarta yang masih mencatatkan kemenangan.
Baca Juga: Hidupmu Seperti Roller Coaster? Ini Sejumlah Langkah Agar Hatimu Tetap Damai Dalam Segala Situasi!
Ade Armando mengungkapkan bahwa di beberapa provinsi yang sebelumnya dianggap sebagai basis kuat PDIP, koalisi yang mereka dukung tidak bisa menunjukkan kekuatan elektoral yang diharapkan.
Sebagai contoh di Banten PDIP bersama Golkar mendukung Airin yang awalnya diperkirakan akan menang tetapi justru terjungkal.
Begitu pula di Jawa Tengah di mana PDIP juga kalah telak meski mengusung Andika Perkasa seorang tokoh militer yang sangat populer.
Dikutip dari youtube COKRO TV, Ade Armando menjelaskan "Penyebab utama kekalahan PDIP adalah meningkatnya rasa jenuh dan marah rakyat terhadap gaya politik partai tersebut."
PDIP yang sudah lama dikuasai oleh Megawati Soekarnoputri tidak menunjukkan perubahan signifikan dalam cara mereka berpolitik.
Baca Juga: Ini Dia Strategi Dapat 100 Juta Pertama dari Bisnis Riil
Ade Armando menilai bahwa Megawati dan PDIP terlalu lama merasa sebagai pemenang yang tak tergoyahkan bahkan menganggap setiap perintah dari pemimpinnya sebagai sesuatu yang wajib dipatuhi.
Hal ini tercermin dari gaya Megawati yang seringkali mengomel kepada para kader dan bahkan tokoh-tokoh partai lainnya.
"Semua itu bisa dilihat langsung oleh masyarakat melalui media sosial," kata Ade Armando.
Ade Armando menekankan hal yang paling berbahaya bagi PDIP adalah perlakuan Megawati terhadap Presiden Jokowi.
Baca Juga: BRI Raih Predikat The Most Trusted Company 2024, Bukti Unggulnya Tata Kelola Perusahaan
Artikel Terkait
PPN 12% Ditunda? Luhut Pastikan Bantuan Sosial Jadi Prioritas Pemerintah
Hasil Pilkada Jakarta, Rocky Gerung: PDIP Menang, Jokowi Gagal Total!
Unggul Quick Count, Dedi Mulyadi: "Ini Kemenangan Rakyat Jawa Barat"
Satu atau Dua Putaran? Khoirul Umam: Quick Count Pilgub Jakarta Masih Abu-Abu
Gak Bisa Bayar Pajak Kok Malah Diusir? Rocky Gerung Sindir Sri Mulyani
PKS Optimis di Jakarta, Habib Aboebakar: Masih Ada Peluang untuk Putaran Kedua