bisnisbandung.com - Denny Siregar menyampaikan kritik tajam terhadap PDI Perjuangan (PDIP) atas hasil Pilpres 2024 di Jawa Tengah, wilayah yang selama ini menjadi basis kekuatan utama partai tersebut.
Menurutnya, kekalahan Andika Perkasa di "kandang banteng" merupakan pukulan besar bagi PDIP, mengingat Jawa Tengah selama ini dikenal sebagai wilayah yang sulit ditembus lawan politik.
“Sudah seharusnya Bambang Pacul, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, sebagai komandan lapangan bertanggung jawab terhadap kekalahan Andika Perkasa di Jawa Tengah,” ungkapnya dilansir dari youtube 2045 TV.
Baca Juga: Benarkah KPK Sedang Dikendalikan? Dadang Trisasongko Soroti Johanis Tanak
Denny Siregar menyoroti berbagai faktor yang memengaruhi kekalahan ini, termasuk tekanan politik dari alat negara, peralihan dukungan kepala desa, mobilisasi bantuan sosial dan juga kuraganya kepemimpinan Bambag Pacul.
Ia menekankan bahwa tekanan eksternal tersebut seharusnya tidak berpengaruh signifikan jika militansi dan soliditas kader PDIP tetap kuat. Fakta bahwa Andhika Prakasa kalah di daerah ini menunjukkan adanya kelemahan internal yang perlu diperbaiki.
Ia menilai Bambang Pacul gagal mempertahankan kekuatan PDIP di wilayah tersebut. Sebagai pemimpin lapangan, Bambang Pacul dinilai bertanggung jawab atas hasil buruk ini.
Baca Juga: Peluang Politik Baru, Rocky Gerung Sebut Indonesia Harus Lepas dari Cengkeraman Jokowi
“Sebagai seorang kesatria, seharusnya Bambang Pacul mundur dari jabatan Ketua DPD Jateng karena dia tidak mampu memenangkan pertarungan Pilpres dan Pilkada di Jawa Tengah. Dia sudah gagal,” gamblang Denny Siregar.
“Kenapa Bambang Pacul menurut saya harus mundur? Ya, supaya PDI Perjuangan Jawa Tengah bisa mempersiapkan dirinya lebih baik untuk event Pilpres dan Pilkada di 5 tahun ke depan,” lanjutnya.
Denny Siregar menyarankan agar ia mundur dari jabatannya demi memberikan kesempatan kepada kader muda dengan kepemimpinan yang lebih segar dan solid.
Kritik Denny Siregar terhadap PDIP mencerminkan keprihatinannya atas masa depan partai yang selama ini ia anggap sebagai salah satu kekuatan politik dengan ideologi kuat di tengah arus pragmatisme politik.
Baca Juga: Kolaborasi Spektakuler Jelang HUT ke-129, BRI dengan Kuy Media Group di BRI Mini Soccer Media Clash
Ia mengingatkan bahwa tanpa pembaruan kepemimpinan dan penguatan soliditas internal, PDIP berisiko kehilangan pijakan strategis di Jawa Tengah, yang bisa berdampak pada kekuatan nasionalnya dalam lima tahun mendatang.
Artikel Terkait
Airin Rachmi-Ade Sumardi Kalah di Banten, Selamat Ginting: Padahal PDIP Berharap Betul
Pramono-Rano Karno Unggul di Pilgub Jakarta, Irma Suryani: Kebetulan PDIP Endorse Anies Baswedan
Ade Armando: Kesombongan PDIP Terungkap Lewat Kekalahan Telak di Pilkada 2024
PDIP Terkapar di Pilkada 2024, Ade Armando: Mungkin Sudah Saatnya Megawati Mengundurkan Diri
Di Balik Kekalahan PDIP di Kandang Banteng, Deddy Sitorus: Kalau Melawan Negara Pasti Tumbang
Anomali Hasil Pilkada di Banten, Rudi S Kamri: Tim dari PDIP Bergerak Mengumpulkan Bukti Kecurangan