Bisnisbandung.com - Pemerintahan Prabowo Subianto terlihat masih di bayang-bayangi pengaruh Presiden Jokowi yang sangat dominan dalam kabinetnya.
Akbar Faizal, menyebut bahwa keberadaan sejumlah menteri yang berasal dari lingkaran Jokowi di kabinet Prabowo bukan hanya sekadar warisan politik, melainkan strategi untuk menjaga kiprah politik Gibran Rakabuming Raka, wakil presiden.
“Tapi itu yang dibaca banyak orang. Sebenarnya, Gibran itu di samping Pak Prabowo telah selesai, maka kemudian Pak Jokowi itu, kenapa sampai harus ada menteri-menteri di sekitar Prabowo yang adalah orang-orang Jokowi? Itu adalah untuk menjaga Gibran,” jelasnya.
Akbar Faizal menyoroti bahwa Gibran saat ini dianggap "selesai" oleh sebagian kalangan.
Baca Juga: Di Balik Absennya Megawati dalam Pelantikan Prabowo-Gibran, Yunarto Wijaya: Ada Dimensi Psikologis
Hal ini terkait dengan legitimasi politik Gibran yang melemah akibat skandal ‘Fufufafa’ kontroversi yang menjeratnya dan menimbulkan keraguan terhadap kapabilitas serta integritasnya.
“Seorang tokoh memberitahu saya bahwa pernah Pak Jokowi menyampaikan bahwa ini harus dilakukan. Siapa yang akan menjaga Gibran nantinya terkonfirmasi soal itu,” tegas Akbar Faizal dilansir dari Indonesia Lawyers Club.
Skandal tersebut dinilai telah mencoreng reputasi Gibran, sehingga membuat posisinya kurang kokoh meskipun telah terpilih sebagai wakil presiden.
Baca Juga: Ketua MPR Buka Suara Terkait Absennya Megawati Di Pelantikan Prabowo-Gibran: Sedang Kurang Fit
Menurut Akbar Faizal, kehadiran sejumlah menteri loyalis Jokowi dalam kabinet Prabowo sebenarnya bertujuan untuk memastikan bahwa Gibran tetap mendapatkan dukungan politik yang cukup.
Menteri-menteri tersebut berperan penting dalam menjaga stabilitas politik di tengah isu yang menyelimuti wakil presiden terpilih.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Gibran telah menempati posisi strategis, ia masih sangat bergantung pada dukungan dari jaringan politik ayahnya untuk memastikan keberlanjutan karier politiknya.
Banyak pihak menilai bahwa pengaruh Jokowi pada kabinet Prabowo terlalu besar, namun Akbar Faizal berpendapat sebaliknya.
Baca Juga: Cara Membuka Kesadaran Spiritual Untuk Kesehatan Mental Anda