Bisnisbandung.com - Pengamat politik Hendri Satrio memberikan pandangan kritis terhadap kabinet baru yang dibentuk oleh Prabowo.
Menurut Hendri Satrio, proses pembentukan kabinet ini lebih menyerupai sebuah "catwalk politik," di mana tokoh-tokoh politik tampil dengan penuh percaya diri, seolah-olah sedang memperagakan kekuasaan di depan publik.
“Wah, saya nyebutnya begitu saja, 'catwalk politik'. Satu per satu datang, sumringah mukanya, berseri-seri,” ungkapnya dilansir dari youtube Indonesia Lawyers Club.
Hendri Satrio melihat fenomena ini sebagai tontonan politik yang tidak hanya melibatkan tokoh-tokoh partai, tetapi juga figur-figur dari pemerintahan sebelumnya.
Baca Juga: Pentingnya Pancasila, Amien Rais Mengingatkan Kita tentang Masa Depan Indonesia
“Rakyat Indonesia diajak untuk menyaksikan sebuah pertunjukan politik di depan mata,” lugasnya.
Hendri Satrio juga menyoroti bahwa sekitar 30% dari kabinet Prabowo adalah representasi dari pemerintahan Jokowi, terutama dari kalangan dekat Gibran.
“Muncullah beberapa 17 orang menteri dari Pak Jokowi, 16 di hari pertama, satu orang lagi di hari kedua. Jadi kalau ditotal, sekitar 30%-an dari total menteri, ya,” paparnya.
“Jadi 30%. Tadinya saya berpikiran bahwa, oh, ini mungkin representasinya Mas Gibran, wah, kan melalui bapaknya, kali ya. Ini representasi Mas Gibran, yaitu teman-teman bapaknya, anak buahnya bapaknya,” lanjutnya dengan tegas.
Ia mencurigai adanya pengaruh kuat dari lingkaran Jokowi dalam proses pembentukan kabinet ini, mengingat beberapa pertemuan penting yang terjadi sebelum pengumuman resmi, termasuk pertemuan antara Prabowo, Jokowi, dan Gibran.
Dalam pandangan Hendri Satrio, keterlibatan ini menandakan bahwa kabinet Prabowo merupakan hasil kompromi politik yang berupaya memuaskan berbagai pihak yang terlibat dalam kemenangan elektoral Prabowo.
Selain itu, Hendri Satrio juga mengkritisi munculnya beberapa nama yang dikenal kontroversial.
Baca Juga: Perang Melawan Korupsi, Ade Armando: Prabowo Serius atau Sekadar Janji?
Artikel Terkait
Kabinet Prabowo Terlalu ‘Gendut’, Rudi S Kamri Resahkan Biaya Operasional
Rudi S Kamri Tidak Habis Pikir Dengan Prabowo: Loyalis Buta Jokowi Masuk Kabinet
Gibran Harus Tetap Dilantik Bersama Prabowo, Mahfud MD: Politiknya Terlalu Berisiko
50% Isi Kabinet Jokowi Pindah ke Prabowo, Feri Amsari: Gibran Butuh Perlindungan?
Kabinet Gemuk Prabowo, Prof. Ikrar Nusa Bhakti: Apakah Solusi atau Beban Baru?
Perang Melawan Korupsi, Ade Armando: Prabowo Serius atau Sekadar Janji?