nasional

Eep Saefulloh: Ketika Demokrasi Gagal, Siapa yang Disalahkan?

Rabu, 11 September 2024 | 18:00 WIB
Eep Saefulloh seorang pengamat politik (dok youtube keep talking)


Bisnisbandung.com - Demokrasi sebuah sistem pemerintahan yang sering dianggap ideal ternyata menyimpan tantangan besar dalam implementasinya.

Eep Saefulloh seorang pengamat politik dan demokrasi mengingatkan kita akan risiko yang dihadapi oleh negara-negara demokratis, terutama terkait dengan kinerja ekonomi mereka.

Eep Saefulloh menjelaskan bahwa demokrasi sebenarnya bukan tujuan akhir melainkan sarana untuk mencapai kesejahteraan, keadilan, dan kesetaraan.

Baca Juga: Oktober, BBM Subsidi Dibatasi Seperti Pertalite : Apa Saja Aturan Baru yang Harus Diketahui dan Harga di Setiap Daerah?

Dikutip dari youtube keep talking, Eep Saefulloh menjelsakn "Jangan lengah dalam berdemokrasi."

"Kegagalan ekonomi bisa menjadi penyebab runtuhnya rezim demokratis secara senyap namun mematikan," tegas Eep Saefulloh.

Menurutnya ketika demokrasi gagal menghasilkan kesejahteraan ekonomi masyarakat mulai kehilangan kepercayaan.

"Orang tidak lagi peduli apakah mereka hidup di bawah demokrasi atau tidak, asalkan hidup mereka sejahtera," tambahnya.

Baca Juga: OJK Tegaskan: Aturan Pencairan Dana Pensiun sebelum 10 tahun

Dalam konteks ini dia menyebutkan contoh negara-negara yang ekonominya maju tanpa demokrasi penuh, seperti Cina dan Singapura.

Namun dia menekankan bahwa berdasarkan banyak riset, demokrasi lebih berhasil dalam mencapai tujuan-tujuan tersebut dibandingkan sistem lain.

Meski begitu Eep Saefulloh tidak menampik bahwa ada pengecualian.

Eep Saefulloh menekankan "Negara-negara yang berhasil mencapai pendapatan per kapita tinggi biasanya mencapainya dengan demokrasi."

"Demokrasi memberikan kesempatan untuk menegakkan keadilan dan membangun kemakmuran," ujarnya.

Baca Juga: Alasan Kenaikan Harga Bitcoin, Ethereum, dan Dogecoin di Pasar Kripto

Halaman:

Tags

Terkini