Bisnisbandung.com - Pramono Anung mengungkapkan rasa syukurnya setelah pertemuannya dengan Jusuf Kalla.
Pertemuan ini dianggap sangat positif oleh Pramono Anung yang merasa doa dan dukungan dari Jusuf Kalla menambah energi dan semangatnya.
Pramono Anung menegaskan bahwa komunikasi dan interaksi sehari-harinya selalu mengutamakan kedekatan emosional.
Baca Juga: Tips membangun koneksi profesional agar meraih sukses di karir
"Saya merasa sangat dihargai dan didukung terutama melalui gestur-gestur yang menunjukkan kepedulian dan dukungan," ujar Pramono Anung yang dikutip dari youtube kompas.
Pramono Anung menambahkan bahwa meskipun mereka memiliki perbedaan politik pendekatannya tetap pada hubungan yang tulus dan langsung.
Acara yang dihadiri oleh berbagai tokoh Golkar termasuk beberapa anggota DPD memberikan kesempatan bagi Pramono Anung untuk menunjukkan kedekatannya dengan para pemimpin partai tersebut.
"Saya merasa seperti di rumah sendiri, terutama saat diundang ke rumah teman-teman Golkar," kata Pramono Anung.
Pertemuan ini menunjukkan betapa pentingnya membangun hubungan yang baik dan saling mendukung meski berada di ranah politik yang berbeda.
Baca Juga: Penyanyi cilik era 80an Puput Novel Meninggal Dunia
Pramono Anung percaya bahwa dukungan dan kerjasama lintas partai adalah kunci untuk menciptakan iklim politik yang harmonis.
Pertemuan antara Pramono Anung dan Jusuf Kalla tidak hanya menjadi ajang silaturahmi.
Tetapi juga mencerminkan dinamika politik yang lebih positif dan inklusif.
Selain itu Pramono Anung dan Jusuf Kalla membahas berbagai isu penting yang berpotensi mempengaruhi arah politik dan pemerintahan mendatang.
Baca Juga: Outfit Terbaik Untuk Musim Hujan Tahun Ini, Sudah Punya Belum?
Artikel Terkait
Meskipun Cuaca Politik Tidak Selalu Cerah, SBY Tegaskan Pentingnya Dukungan Demokrat untuk Prabowo
Blak-Blakan Mahfud MD: Sering Naik Jet Pribadi Tanpa Biaya Negara, Ini Penjelasannya
Orang Baik Tidak Akan Mengkhianati, Nofel Saleh Bongkar Fakta Mengejutkan
Rocky Gerung Soroti Potensi PDIP Bergabung dalam Kabinet Prabowo, Risiko bagi Demokrasi?
Said Iqbal: Menyongsong Pilkada yang Adil untuk Semua, Bukan Hanya yang Kaya
Totok Dwi Diantoro: Kasus Jet Pribadi Kaesang Bisa Jadi Bumerang untuk Jokowi