Penipuan Tiket Konser Coldplay, Polri Cecar 21 Pertanyaan Pihak Promotor

- Jumat, 26 Mei 2023 | 07:39 WIB
Polri sudah lakukan klarifikasi dengan pihak promotor konser band asal Inggris, Coldplay (dok polri.go.id)
Polri sudah lakukan klarifikasi dengan pihak promotor konser band asal Inggris, Coldplay (dok polri.go.id)

Bisnisbandung.com-Polri sudah lakukan klarifikasi dengan pihak promotor konser band asal Inggris, Coldplay, perihal mekanisme pemasaran tiket berkaitan dengan ramainya kasus penipuan konser itu.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menjelaskan jika pemeriksaan di hari Rabu (24/5/2023) dilakukan sepanjang 4 jam.

"Kami sampaikan jika tempo hari sudah dilaksanakan pemeriksaan klarifikasi oleh penyidik Direktorat Siber Bareskrim Polri pada promotor," ungkapkan Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Kamis (25/5/2023).

Baca Juga: Hanya 20 ribuan saja ? 6 Sunscreen supermarket untuk kulit berminyak dan berjerawat

"Selanjutnya kami sampaikan jika ke-2 orang itu diperiksa atau diambil penjelasannya dari jam 8 sampai jam 12 malam dengan 21 pertanyaan," paparnya.

Ramadhan menjelaskan, pemeriksaan dilaksanakan pada 2 orang yaitu dengan inisial TH dan HS yang disebut dari pihak penyelenggara PK Entertainment berkaitan salah satunya perihal proses pemasaran tiket.

"Pemeriksaan atau klarifikasi berkaitan dengan perizinan, selanjutnya proses pemasaran tiket, dan pemantauan," kata Ramadhan.

Walau begitu, Ramadhan sampaikan jika pemeriksaan belum usai dan akan bersambung dengan memeriksa saksi yang lain.

"Tetapi kami berikan jika pemeriksaan belum tuntas dan penyidik Direktorat Siber Bareskrim Polri akan periksa saksi yang lain," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya Polri membekuk pasutri dengan inisial ABF dan W sesudah menipu 60 korban dengan modus jastip tiket konser Coldplay. Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Auliansyah Lubis menjelaskan, kerugian yang diakibatkan pasutri itu mencapai ratusan juta.

"Adapun korban yang melapor ke Polda Metro Jaya 60 orang. Total kerugian capai Rp257 juta," tuturnya di Jakarta, Senin (22/5/2023).

Baca Juga: Alasan Seseorang Lakukan Silent Treatment dan Cara Menghadapinya

Auliansyah mengutarakan, pasutri itu berargumen lakukan penipuan untuk penuhi tuntutan hidup setiap hari. Pelaku akui pertamanya kali lakukan tindak kejahatan penipuan semacam ini.

"Hasil dari proses penyelidikan, pengakuannya baru pertama kalinya. (Argumen lakukan penipuan) kebutuhan ekonomi," sebut Auliansyah.

Halaman:

Editor: Alit Suwirya

Sumber: PMJNews.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X