Ketika merasa tersisih dan tidak diterima dalam lingkungan sosialnya, pelaku kemudian mencari identitas baru melalui simbol-simbol ekstrem yang memberinya rasa eksistensi dan kekuatan.
Kasus ini, menurut kriminolog tersebut, menjadi sinyal penting bagi dunia pendidikan untuk lebih peka terhadap perilaku dan perubahan karakter siswa.
Pihak sekolah dan orang tua diharapkan mampu mendeteksi dini gejala ketertarikan pada ideologi berbahaya agar kejadian serupa tidak terulang.
Kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara kini menjadi perhatian luas, tidak hanya karena dampaknya secara fisik, tetapi juga karena menunjukkan adanya dinamika psikologis dan sosial yang kompleks di kalangan pelajar.***
Baca Juga: Pilihan Sepatu Vans yang Bisa Jadi Pilihan saat Ada Promo Sepatu Vans di Blibli!
Artikel Terkait
Polisi Dalami Motif Ledakan di SMAN 72, Isu Bullying dan Dugaan Radikalisme Mencuat
Pengamat Intelijen Curigai Ada Sosok Lain di Balik Ledakan SMAN 72: Dugaan Jaringan Online Neo Nazi Muncul
Kapolri Ungkap Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Sudah Diidentifikasi, Kabarkan Kondisi Terkini
Istana Angkat Bicara soal Ledakan di SMAN 72, Pemerintah Imbau Masyarakat Lebih Peduli Lingkungan Sekitar
Reza Indragiri Koreksi Kapolri Soal Labelisasi Terduga dalam Kasus Ledakan di SMAN 72
Kasus Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Psikolog Forensik Soroti Pemilihan Tempat dan Waktu