bisnisbandung.com - Kasus ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, terus diselidiki aparat kepolisian. Peristiwa yang melukai puluhan orang itu kini memunculkan dugaan adanya jaringan ideologis yang memengaruhi pelaku.
Pengamat intelijen dan terorisme Ridlwan Habib menilai, insiden ini bukan sekadar aksi spontan seorang remaja, melainkan mengindikasikan pengaruh kelompok ekstrem di dunia maya.
Menurut Ridlwan, fenomena ini menandai munculnya pola baru dalam ancaman terorisme di Indonesia.
Baca Juga: Polisi Dalami Motif Ledakan di SMAN 72, Isu Bullying dan Dugaan Radikalisme Mencuat
Jika sebelumnya pemantauan aparat lebih terfokus pada jaringan teror klasik seperti ISIS, kini muncul bentuk baru yang berakar dari ideologi ekstrem kanan dan paham white supremacy atau neo nazi.
Gerakan ini cenderung menyasar remaja berusia 17 hingga 18 tahun yang masih berada dalam fase pencarian jati diri.
Ridlwan menilai, kemampuan seorang siswa untuk merakit bom yang menyebabkan ledakan besar menimbulkan kejanggalan tersendiri.
Ia menduga ada pihak lain yang memberikan bimbingan atau arahan, baik secara langsung maupun melalui komunikasi digital.
Baca Juga: BBM Makin Mahal? Begini Cara Menghematnya Tanpa Harus Kurangi Mobilitas
“Merakit bom itu secerdas-cerdasnya anak ini, kalau dia tidak ada bimbingan, tidak ada yang mengarahkan, saya masih pesimis seorang anak bisa melakukannya sendiri,” lugasnya dilansir dari youtube tvOneNews.
Proses pembuatan bom, meskipun sederhana, tetap memerlukan pengetahuan teknis dan perencanaan matang yang sulit dilakukan seorang diri tanpa pengalaman atau instruksi.
Ia menekankan pentingnya pemeriksaan forensik digital terhadap perangkat elektronik pelaku, termasuk laptop, ponsel, dan akun media sosial.
Langkah ini diharapkan bisa mengungkap apakah ada mentor daring atau jejaring tertentu yang mengarahkan tindakan tersebut.
Baca Juga: Dari Panggung Musik ke Dunia Film, Ariel Noah Siap Jalani Peran Dilan ITB 1997
Artikel Terkait
Diduga Akibat Bullying, Polisi Dalami Kasus Pelajar Tewas di Grobogan
Polisi Dalami Motif Ledakan di SMAN 72, Isu Bullying dan Dugaan Radikalisme Mencuat
Psikolog Anak Soroti Tragedi Ledakan SMAN 72 Jakarta, Diduga Pelaku Seorang Pelajar