Jokowi Panik! Rudi S Kamri: Pertemuan dengan Abu Bakar Ba’asyir Bukti Cari Dukungan Baru

photo author
- Sabtu, 4 Oktober 2025 | 12:00 WIB
mantan Presiden Jokowi (dok instagram Jokowi)
mantan Presiden Jokowi (dok instagram Jokowi)


Bisnisbandung.com - Pengamat politik Rudi S Kamri menilai pertemuan antara Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) dengan mantan narapidana terorisme Abu Bakar Ba’asyir bukan sekadar silaturahmi biasa.

Menurutnya langkah Jokowi ini sarat aroma politik dan mencerminkan upaya memperluas dukungan menjelang 2029.

Dalam youtubenya, Rudi menyebut pertemuan tersebut sebagai bentuk ekspresi “kegalauan politik” Jokowi yang kini kehilangan pegangan dukungan dari partai-partai besar maupun simpatisan rakyat.

Baca Juga: Tidak Ada Negosiasi dengan Israel, Kapal Global Sumud Flotilla dan Aktivis Kemanusiaan Dibajak Paksa

“Yang saya baca dari pertemuan itu adalah upaya Jokowi menambah ceruk dukungan baru dengan menggandeng kelompok-kelompok yang dulu tak pernah masuk dalam lingkarannya,” kata Rudi.

Menurut Rudi, Jokowi tengah berusaha memperluas basis dukungan untuk melindungi posisi politik anaknya, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Ia menilai Jokowi menyadari bahwa kekuatan politiknya kini mulai melemah.

Terutama setelah berbagai isu menyerang keluarganya, mulai dari dugaan ijazah palsu hingga kontroversi kebijakan menantunya, Gubernur Sumatera Utara.

“Dukungan rakyat semakin menurun, partai politik mulai condong ke Prabowo, bahkan Presiden sendiri tampak tak lagi terlalu melibatkan Gibran dalam pengambilan keputusan strategis,” jelas Rudi.

Baca Juga: Israel Bajak Kapal Global Sumud Flotilla, Relawan Sampaikan Kondisi Terkini Ratusan Aktivis yang Ditahan

Lebih lanjut ia menilai manuver Jokowi mendekati tokoh-tokoh Islam garis keras seperti Abu Bakar Ba’asyir merupakan langkah realistis namun berisiko secara etika politik.

“Secara demokrasi itu sah. Tapi secara etika aneh. Seorang mantan presiden masih berusaha melanggengkan kekuasaan demi dinasti politiknya,” ujarnya.

Rudi juga menyoroti hubungan Jokowi dengan Presiden Prabowo Subianto yang disebutnya mulai renggang.

Ia bahkan menilai Prabowo belum tentu akan kembali menggandeng Gibran pada Pilpres 2029.

Baca Juga: BP BUMN Fokus Regulasi, Pengelolaan Diserahkan ke Danantara

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Raga Aditya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X