Noorsy juga mengingatkan bahwa perubahan radikal yang dibutuhkan mencakup perbaikan model berpikir fiskal dan moneter, sebelum masuk pada ranah ekonomi sosial maupun politik.
Tanpa langkah tersebut, Indonesia berisiko semakin rapuh menghadapi dinamika global, termasuk tekanan ekonomi dan perang nonmiliter yang kini berlangsung dalam bentuk perang hibrida.***
Baca Juga: Demokrasi di Persimpangan, Kasus Ferry Irwandi Surutkan Kepercayaan Publik
Artikel Terkait
Luhut Binsar Pandjaitan Puji Purbaya: Bisa Ringankan Beban Presiden Prabowo
Prabowo Tolak Tarik TNI dari Pengamanan Sipil: Terorisme dan Kerusuhan Ancaman Nyata
Prabowo Panggil Menkeu Purbaya, Isyarat Perubahan Besar di APBN?
Celios Sebut Kekayaan Menteri Era Prabowo Naik 50%, Ketimpangan Makin Melebar
Pasca Gejolak Agustus, Pengamat Politik Soroti Perubahan di Pemerintahan Prabowo