"Ini lucu. Mereka dukung Prabowo–Gibran tapi ketika Prabowo ambil keputusan otentik malah panik. Ini tanda bahwa yang mereka lindungi bukan Prabowo tapi Gibran untuk jaga dinasti tetap hidup," ungkapnya.
Lebih jauh Rocky Gerung menyebut keputusan ini menjadi sinyal penting bahwa demokrasi harus dibersihkan dari dendam politik.
"Amnesti dan abolisi ini punya nilai moral. Politik tidak boleh dipakai untuk kriminalisasi. Ini pelajaran bagi semua termasuk Prabowo sendiri: jangan ulangi praktik intervensi hukum demi kekuasaan," tegas Rocky Gerung.
Baca Juga: Ragam Upaya Pemberdayaan Ekonomi Untuk Menurunkan Fenomena Rojali Dan Rohana
Ia juga mengingatkan bahwa publik kini akan menagih konsistensi Prabowo. Termasuk dalam isu pemakzulan Gibran dan dugaan ijazah palsu Jokowi.
"Jangan sampai para aktivis demokrasi yang bicara soal ijazah palsu malah dikriminalisasi. Kalau Prabowo konsisten mereka harus dilindungi," tutup Rocky Gerung.***
Artikel Terkait
Kekurangan Guru Parah, Ini Langkah Dedi Mulyadi dan Pemprov Jawa Barat
Dua Janji Dedi Mulyadi: Petani Sehat, Anak Nelayan Sekolah
Megawati Ungkap Alasan Terima Lagi Jabatan Ketum PDI Perjuangan
Ray Rangkuti Bongkar Strategi Politik Prabowo Usai Amnesti Hasto, Tarik Ulur dengan Jokowi dan Megawati
Pemberian Amnesti & Abolisi, Pengamat: Apakah Harmoni Politik Terwujud?
Ekonom Kritik Klaim Menteri Amran Soal Rupiah Bisa Rp1.000 per Dolar AS, Ini Alasannya