Bisnisbandung.com - Pengamat politik senior Ikrar Nusa Bhakti melontarkan kritik keras terhadap praktik hukum di Indonesia.
Ikrar menilai sistem hukum saat ini tak mampu menghadirkan keadilan sejati terutama ketika berhadapan dengan kepentingan politik kekuasaan.
Dalam pernyataannya di kanal YouTube miliknya, Ikrar menyoroti beberapa kasus hukum yang dianggap janggal.
Baca Juga: Polemik ‘Baju Biru’ dan Aliran Dana Isu Politik, Silvester: Pak Jokowi Tidak Ada Kepentingan
Salah satunya adalah perkara yang menjerat mantan Menteri Perdagangan, Tom Lembong.
"Tom Lembong hanya mengimpor gula. Itu pun dengan jumlah yang jauh lebih kecil dibanding menteri perdagangan setelahnya. Tapi kenapa hanya dia yang dijerat?" kata Ikrar.
Menurutnya Tom Lembong tak pernah meraup keuntungan pribadi dari kebijakan tersebut.
Namun ia kini menghadapi tuntutan 4,5 tahun penjara dan denda Rp 750 juta.
"Karena dia jadi penasihat Anies Baswedan saat Pilpres 2024, dia jadi target hukum? Ini logika yang tak masuk akal," tegasnya.
Baca Juga: Tersangka Kasus Chromebook Diduga di Afrika, MAKI Curiga Ada Pihak yang Membantu
Tak hanya itu Ikrar juga menyoroti vonis terhadap Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam kasus Harun Masiku.
Ia mempertanyakan logika hukum yang dipakai.
"Hasto divonis 3,5 tahun karena dianggap membantu Harun Masiku. Tapi bukti konkret tidak ada. Bahkan tidak terbukti dia menyuap KPU," ujar Ikrar.
Menurutnya Hasto dihukum karena sudah tak sejalan dengan mantan Presiden Joko Widodo.
Baca Juga: Adi Prayitno Sebut Isu Ijazah Jokowi Bergeser Jadi Alat Perang Politik
Artikel Terkait
Gubernur Dedi Mulyadi Minta Kepala Daerah Jawa Barat Jangan Asal Izinkan Study Tour, Ini Sebabnya!
Insiden Rumah Doa di Padang, Menag: Saatnya Pendidikan Agama Berbasis Cinta dan Toleransi
Kepala Sekolah Waspada! Dedi Mulyadi Akan Copot yang Abaikan Fungsi Studi Tour
Kejagung Bongkar Skandal Penyelewengan Beras Subsidi, Enam Perusahaan Diperiksa!
Kaesang Resmi Tunjuk Raja Juli Antoni Jadi Sekjen PSI dan Fenti Jadi Bendahara Umum
Surat Haru Siswi Sekolah Rakyat untuk Presiden Prabowo, "Kami Kini Punya Masa Depan!"