“Yang bilang Jokowi kehilangan ijazah bukan Jokowi sendiri tapi kenalannya. Dan faktanya Jokowi pernah menunjukkan ijazah itu,” ujar Ade.
Ade juga membantah anggapan bahwa status dosen pembimbing akademik Jokowi, Ir. Kasmijo yang kala itu masih asisten dosen, menyalahi aturan.
“Di kampus seperti UI hal seperti itu biasa. Asisten dosen bisa jadi pembimbing akademik,” katanya.
Sementara soal penulisan nama pembimbing skripsi Jokowi, Dr. Soemitro (atau Sumitro),yang dipersoalkan karena perbedaan penulisan huruf ‘OE’ dan ‘U’, menurut Ade hal itu adalah lazim dalam penulisan nama orang Indonesia di masa lalu, seperti halnya nama Presiden Soeharto.
Baca Juga: Tegas! Dedi Mulyadi Ungkap Risiko Jika Anak Keluar Malam Lewat Jam 9 di Hari Sekolah
Ade juga menjawab polemik mengenai jabatan dekan yang tercantum dalam skripsi Jokowi.
Menurutnya nama Prof. Dr. Sunardi Prawirohatmodjo yang disebut sebagai dekan tahun 1985 sesuai dengan catatan resmi dari UGM.
Terakhir Ade menanggapi kritik Suryadi terhadap sebutan jurusan “Teknologi Kayu” yang digunakan Jokowi.
Menurut Ade istilah tersebut mungkin hanya bentuk populer dari nama resmi “Teknologi Hasil Hutan”.
“Jokowi menyebut istilah yang akrab digunakan di masanya bukan berarti berbohong,” jelas Ade.
Ade menutup videonya dengan harapan agar masyarakat khususnya akademisi menggunakan nalar dan logika sebelum menyebarluaskan informasi.***
Artikel Terkait
Urgensi Reshuffle Kabinet, Pandangan Pakar Politik untuk Pemerintahan Prabowo
Maling Minggir! Dedi Mulyadi: Jawa Barat Kini Punya Penjaga Digital di Tiap Perbatasan
Ada yang Aneh! Mohamad Sobary Bongkar Alasan Munculnya 60 Pendukung Jokowi
Amin Rais Kembali Serang Jokowi, Ade Armando: Ini Cuma Emosi dan Politik!
Kacau di Job Fair Cikarang, Menaker: Jumlah Pencari Kerja Tak Terkendali
Tragedi Tambang Longsor di Gunung Kuda, Dedi Mulyadi Tegaskan Penutupan Selamanya