Soal korupsi Adi menilai masalah ini belum juga selesai meski sudah menjadi momok yang diperingatkan sejak era Orde Baru dan menjadi fokus reformasi.
Korupsi malah merambah hingga ke daerah-daerah dengan banyak kepala desa, bupati, dan anggota DPRD yang tersandung kasus.
"Korupsi ini sudah seperti kanker yang merusak sendi negara. Meski ada komitmen untuk memberantas, faktanya korupsi masih sulit diberantas sampai tuntas," tambah Adi.
Penegakan hukum yang adil dan tidak tebang pilih juga menjadi sorotan penting.
Baca Juga: “Melukai Logika Kita” Kata Pengamat Soal Ade Armando Sebut Gibran Wapres Terbaik
Sebuah bangsa dikatakan maju jika hukum berlaku untuk semua, tanpa pandang bulu.
"Penegakan hukum harus adil, tak boleh tajam ke bawah tapi tumpul ke atas," tegasnya.
Di sisi lain persoalan kesejahteraan rakyat seperti kemiskinan, pengangguran, dan akses pekerjaan juga belum menemukan solusi tuntas.
Ini jadi pekerjaan rumah besar yang harus segera diatasi untuk menjadikan reformasi benar-benar bermakna.
Adi juga menyoroti apatisme generasi muda saat ini yang lahir pasca reformasi.
Banyak yang tidak paham bahkan tak peduli dengan pentingnya reformasi dan perjuangan demokrasi.
"Ini jadi peringatan bagi kita semua agar agenda reformasi jangan sampai dilupakan atau bahkan 'dikorupsi' oleh praktik-praktik politik yang tidak sehat," katanya menutup.***
Artikel Terkait
Gibran Wakil Presiden Terbaik, Rudi S Kamri dan Kang Sobary Bongkar Klaim Ade Armando yang Tak Beralasan
Pro dan Kontra Klaim Gibran sebagai Wakil Presiden Terbaik, Simak Penjelasannya!
One Man Show atau Efektivitas? Gubernur Dedi Mulyadi Ungkap Alasan di Balik Aksinya
Kisah Haru 13 Siswa Militer yang Terbuang, Dedi Mulyadi Beri Tempat dan Sekolah di Bandung
Pasar Keuangan Global Membaik, Sri Mulyani: Rupiah dan IHSG Melaju Positif
Jembatan Cijeruk Baleendah Roboh, Ini Langkah Dedi Mulyadi