“Melukai Logika Kita” Kata Pengamat Soal Ade Armando Sebut Gibran Wapres Terbaik

photo author
- Jumat, 23 Mei 2025 | 20:00 WIB
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka (Tangkap layar youtube Rocky Gerung Official)
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka (Tangkap layar youtube Rocky Gerung Official)

bisnisbandung.com - Pernyataan politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ade Armando, yang menyebut Gibran Rakabuming Raka sebagai wakil presiden terbaik sepanjang sejarah Indonesia menuai sorotan tajam dari kalangan pengamat politik.

 Salah satu respons datang dari analis sosial-politik Rudi S Kamri yang menilai pernyataan tersebut tidak sejalan dengan rekam jejak sejarah kenegaraan.

“Ini membuat saya tersentak, dengan segala argumen-argumen dari Mas Ade Armando. Tetap saja, saya tidak bisa meyakini atau menyetujui statement itu, karena hampir melukai logika kita,” kritiknya dilansir dar youtube Anak Bangsa TV.

Baca Juga: Pro dan Kontra Klaim Gibran sebagai Wakil Presiden Terbaik, Simak Penjelasannya!

Rudy menilai bahwa klaim tersebut bertentangan dengan kenyataan historis yang mencatat kehadiran sejumlah tokoh besar dalam posisi wakil presiden.

 Dari sosok proklamator seperti Muhammad Hatta hingga figur berpengaruh seperti B.J. Habibie, Boediono, hingga Jusuf Kalla, menurutnya semua memiliki kontribusi nyata dan terbukti dalam pembangunan bangsa.

Menurut Rudi, membandingkan Gibran di panggung politik nasional dalam kapasitas sebagai wakil presiden dengan deretan tokoh legendaris bangsa tanpa melihat konteks pengalaman dan capaian kebijakan adalah bentuk penyederhanaan yang bisa mencederai nalar publik.

Baca Juga: Gibran Wakil Presiden Terbaik, Rudi S Kamri dan Kang Sobary Bongkar Klaim Ade Armando yang Tak Beralasan

Ia menyebut pernyataan seperti itu justru berisiko mempersempit ruang diskusi rasional dan objektif dalam demokrasi.

Lebih jauh, Rudi mempertanyakan basis penilaian yang digunakan untuk menyematkan gelar "terbaik sepanjang sejarah" kepada Gibran.

Dalam pandangannya, pengakuan terhadap seorang tokoh negara seharusnya berdasar pada rekam jejak panjang, dampak kebijakan, dan pengaruh terhadap kemajuan nasional, bukan pada opini personal atau semangat partisan semata.

Pernyataan Ade Armando sendiri sebelumnya dimuat dalam salah satu media arus utama dan dengan cepat menyebar di berbagai kanal media sosial.

Reaksi keras dari publik dan pengamat menunjukkan bahwa apresiasi terhadap tokoh publik tetap memerlukan pertimbangan matang dan argumentasi faktual yang dapat dipertanggungjawabkan.***

Baca Juga: Ijazah Jokowi Dinyatakan Asli, Tim Advokasi Nilai Klarifikasi Polisi Harus Berdasarkan Fakta Bukan Asumsi

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Durotul Hikmah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X