Amien Rais Buka-bukaan soal Gibran dan Masa Depan Politik Indonesia

photo author
- Minggu, 11 Mei 2025 | 17:00 WIB
Amien Rais, Politisi Senior (Tangkap layar youtube Amien Rais Official)
Amien Rais, Politisi Senior (Tangkap layar youtube Amien Rais Official)

 Bisnisbandung.com - Politisi senior Amien Rais kembali menyuarakan pandangannya soal arah masa depan politik Indonesia, khususnya pada 2029.

Dalam analisisnya, Amien Rais menilai penting bagi bangsa Indonesia mulai memikirkan pemimpin alternatif sejak dini, guna membenahi kerusakan sistemik yang terjadi dalam dekade terakhir.

Salah satu poin sorotan utama Amien adalah posisi Wakil Presiden Gibran, yang menurutnya tidak mencerminkan kualitas kepemimpinan ideal dan justru dinilai sebagai beban politik bagi Prabowo.

Baca Juga: Gibran di Mata Rocky Gerung: Mengapa Isu Pemakzulan Jadi Sorotan Utama?

“Nah, nama Wapres sengaja tidak saya sebut karena saya yakin bagi kebanyakan orang dia hanyalah anak haram konstitusi dan menjadi beban belaka bagi Prabowo,” gamblangnya dilansir Bisnis Bandung dari youtube pribadinya, Minggu (11/5).

 “Bahkan kekuasaan Prabowo menjadi tidak berkah gara-gara Si Wapres yang kurang ilmu, kurang pengalaman, dan bermoral negatif dan destruktif bahkan predatorik,” sambungnya.

Ia terus mempertanyakan legitimasi konstitusional dan kapasitas moral maupun intelektual tokoh tersebut, serta menyebut bahwa kehadirannya dalam kabinet mendatang tidak membawa nilai positif.

Baca Juga: Jokowi Masih Ingin Jadi Pusat Perhatian? Rudi S Kamri Angkat Bicara

Amien juga menyinggung kerusakan multidimensi yang ia klaim terjadi selama pemerintahan Joko Widodo.

Kekhawatiran lainnya yang disampaikan adalah kemunculan elemen kekuasaan informal atau gangsterisme dalam politik nasional.

Amien Rais  menilai fenomena ini sebagai indikasi kemunduran yang berbahaya, karena menciptakan pusat kekuatan baru di luar jalur konstitusional yang bahkan tak lagi ditakuti oleh aparat penegak hukum.

Baca Juga: Dikira Absen, Ternyata Gibran Tak Diundang ke Acara Halal Bihalal Purnawirawan TNI-Polri

Menghadapi situasi tersebut, Ia menyerukan perlunya sosok baru pada 2029 yang memiliki integritas, pengetahuan mendalam, serta komitmen tinggi terhadap rakyat.

“Nah, karena itulah, keperluan bangsa Indonesia untuk memiliki seorang presiden baru besok di tahun 2029 yang berilmu, yang jujur, yang 24 jam sehari semalam berpikir, bekerja dan berjuang untuk rakyatnya, itu menjadi sebuah great hope,” tegasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Durotul Hikmah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X