Meskipun telah sah secara prosedural, proses tersebut masih menyisakan pertanyaan dari sisi etika politik dan moralitas demokrasi.
“Jadi dari sini kita belajar sejarah, kita terima fakta bahwa Pak Prabowo dengan Mas Gibran dipilih. Tapi jangan ulangi hal-hal yang melanggar etika, yang menimbulkan polemik tidak berkesudahan. Kasihan, siapa pun yang terpilih akhirnya menghabiskan energi seperti ini,” jelasnya.***
Baca Juga: Seperti Sepak Bola, Pengamat: Politik Indonesia Butuh Regenerasi yang Tak Bisa Tanpa Pemain Muda
Artikel Terkait
Sinyal Serius Usulan Pencopotan Gibran, Alifurrahman Menduga Ada Ketegangan di Kalangan Elit
Petani NTT Dapat Bantuan! Gibran Serahkan Alat Pertanian demi Swasembada Pangan
Goenawan Mohamad Dukung Pendidikan Wapres Gibran Diusut, Ijazah Jokowi Tidak Perlu Lagi
Pemakzulan Gibran Memungkinkan, Rocky Gerung: Namun Dibaliknya Ada Kalkulasi Politik yang Rumit
Hukum Alam Sedang Seruduk Gibran, Aktivis: Kursinya Panas!
Hendarsam: Pemakzulan Gibran Sama Saja Ganggu Pemerintahan Prabowo