Sinyal Serius Usulan Pencopotan Gibran,  Alifurrahman Menduga Ada Ketegangan di Kalangan Elit

bisnisbandung.com - Usulan pencopotan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka semakin mencuat ke publik setelah Forum Purnawirawan TNI secara terbuka menyuarakan pandangan mereka.

 Forum yang beranggotakan ratusan jenderal purnawirawan ini dinilai memiliki posisi strategis dan akses kuat ke pusat kekuasaan negara.

Pegiat media sosial Alifurrahman menilai bahwa usulan dari Forum Purnawirawan TNI tidak bisa dianggap sebagai opini biasa.

Baca Juga: Bansos Hanya untuk yang Sudah Vasektomi? Mensos Saifullah Yusuf Minta Dedi Mulyadi Jangan Gegabah

“Jadi ini pasti bukan hanya sebatas opini atau pendapat biasa saja. Ini pasti melalui kajian yang cukup mendalam,” tegasnya dilansir Bisnis Bandung dari youtube Seword TV, Selasa (6/5).

“Dan sekali lagi, para jenderal purnawirawan ini bukan kita, bukan rakyat sipil yang tidak punya kaki dan tidak punya akses,” sambungnya.

 Menurutnya, bobot usulan ini jauh lebih berat dibandingkan dengan pandangan masyarakat umum atau kelompok relawan.

Baca Juga: Prabowo Janji Hapus Outsourcing, Pengamat Politik: Saya Tidak Percaya!

 Ia menegaskan bahwa forum ini terdiri dari tokoh-tokoh militer senior yang memiliki akses luas dan kemungkinan besar menyuarakan pendapat berdasarkan kajian mendalam.

Alifurrahman juga menyoroti bahwa kemunculan usulan ini bersamaan dengan dinamika internal di tubuh TNI, terutama terkait mutasi Letjen Kunto Arief Wibowo, Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I.

Letjen Kunto, yang juga merupakan anak dari mantan Wakil Presiden Tri Sutrisno dan tergabung dalam Forum Purnawirawan, sempat akan dimutasi menjadi staf khusus Kasad sebuah posisi yang dinilai janggal untuk jenderal bintang tiga dengan latar belakang komando.

Mutasi tersebut akhirnya dibatalkan secara tiba-tiba oleh Panglima TNI, sehari setelah kabar itu mencuat.

 Perkembangan ini menimbulkan spekulasi mengenai adanya kekuatan besar di dalam tubuh TNI yang menunjukkan keberpihakan terhadap Gibran maupun lingkaran Presiden sebelumnya, Joko Widodo.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Ramai Dijuluki Gubernur Konten, Pengamat: Jangan Cuma Gaya!