1. Jenis cetakan skripsi yang disebut memakai teknologi inkjet yang belum ada di tahun 1985.
2. Perbedaan ejaan nama dosen pembimbing, seperti "Ahmad Sumitro" yang diklaim keliru oleh keluarganya.
3. Tanda tangan dosen yang dinilai tidak konsisten dan terkesan dibuat-buat.
4. Tidak adanya lembar pengujian yang lazimnya menjadi syarat sah skripsi.
5. Tidak tercantumnya nama dosen pembimbing yang kerap disebut Jokowi, yakni "Pak Kasmojo".
Baca Juga: Siap Kaget? Film-Film Ini Tunjukkan Kekuatan Perempuan dengan Cara yang Gak Kamu Duga
“Kalau skripsinya kayak gini lalu bisa muncul ijazahnya itu yang sangat dipertanyakan,” tegas Roy Suryo.
Roy Suryo juga menyinggung soal ijazah Jokowi yang tak pernah ditunjukkan langsung oleh yang bersangkutan ke publik.
Bahkan menurutnya, UGM juga tak bisa memperlihatkan salinan resmi karena ijazah itu disebut berada di tangan Jokowi sendiri.
“Lucunya bukannya disampaikan di pengadilan, sebelumnya malah sempat diperlihatkan ke 11 wartawan. Tapi sekarang bilangnya hanya mau ditunjukkan di pengadilan,” sindir Roy Suryo.
Baca Juga: “Lapangan Kerja Masih Banyak” Wamenaker Kritik Budaya Malas dan Narasi Menyesatkan
Roy Suryo yang mengaku sebagai alumnus UGM menyatakan dirinya merasa terhina jika skripsi seperti itu memang benar berasal dari almamaternya.
“Kami mahasiswa UGM yang merasa terhina. Kalau seperti ini yang harusnya melapor itu saya, bukan sebaliknya,” pungkasnya.***
Artikel Terkait
Dunia Di Ambang Perang, Prabowo Harus Reshuffle Kabinet! Pengamat: Gibran Dinilai Tak Siap
Kejagung Ungkap Alasan Direktur Jak TV Jadi Tahanan Kota
Disebut ‘Gubernur Konten’ di DPR, Ini Tanggapan Menohok Dedi Mulyadi
Dedi Mulyadi Bongkar Kegelisahannya di DPR, BUMD Diisi Tim Sukses hingga PPH 21 Jadi Sorotan
Barak Militer Jadi Tempat Didik Ulang, Dedi Mulyadi: Minimal 6 Bulan!
Tak Sejalan dengan Dedi Mulyadi, Kemendikbud: Wisuda Boleh
Vasektomi Jadi Syarat Dapat Bansos? Dedi Mulyadi: Tanggung Jawab Itu di Laki-Laki!