Bisnisbandung.com - Pemerintah resmi mengutus empat tokoh ke Vatikan untuk menghadiri prosesi pemakaman Paus Fransiskus.
Di antara empat nama yang dikirim kehadiran mantan Presiden Joko Widodo alias Jokowi menjadi sorotan tajam.
Pengamat politik Adi Prayitno ikut angkat bicara soal urgensi dan relevansi pengiriman Jokowi ke Vatikan.
Baca Juga: Pilpres Masih Jauh, Waketum Golkar Tegaskan Media Jangan Tanya-Tanya Lagi Ke Parpol
"Segala sesuatu yang terkait Jokowi selalu menimbulkan pro dan kontra," kata Adi Prayitno dalam kanal YouTubenya.
Adi menjelaskan dalam daftar delegasi Indonesia ke Vatikan nama Jokowi bergabung dengan Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, Menteri HAM Natalius Pigai, dan ketua panitia kedatangan Paus ke Indonesia, Ignasius Jonan.
Namun dari keempat nama itu hanya kehadiran Jokowi yang ramai diperdebatkan.
"Pertanyaannya sederhana, apa pentingnya Jokowi yang diutus? Kok kayak nggak ada orang lain?" ujarnya.
Baca Juga: Demokrat Ditanya Soal Target di 2029, Jubir: Kami Belum Mau Membahas Soal Wapres
Menurut Adi banyak kalangan mempertanyakan relevansi penunjukan Jokowi.
Namun Adi juga menyoroti pandangan lain seperti dari mantan Wapres Ma'ruf Amin yang menilai kehadiran Jokowi justru positif.
Ma'ruf menyebut langkah pemerintah itu sebagai bentuk penghargaan terhadap presiden terdahulu sekaligus mempererat hubungan internasional.
Meski begitu Adi tak menutup mata bahwa sebagian pihak menganggap keputusan ini bisa jadi blunder politik.
Direktur eksekutif PARA Syndicate misalnya memperingatkan bahwa Jokowi kerap dikaitkan dengan isu moralitas dan persepsi dunia internasional yang lebih sensitif terhadap masalah etika.
Baca Juga: PAN Dukung Penuh Prabowo Subianto Maju di Pilpres Lagi, Waketum PAN: Gibran Belum Tentu
Artikel Terkait
Heboh! Yayasan Fiktif di Jawa Barat Gasak Dana Hibah APBD hingga Rp 50 M, Dedi Mulyadi Murka!
Dana Hibah Pesantren Dipangkas, Dedi Mulyadi: Banyak Yayasan Terima Puluhan Miliar!
PKB Tegur Dedi Mulyadi: Kebijakan Pangkas Dana Hibah Pesantren Dinilai Berdampak Buruk!
DPRD Jawa Barat Protes Penghapusan Dana Hibah Pesantren oleh Gubernur Dedi Mulyadi
Mulai 2 Mei! Anak Nakal di Jawa Barat Akan Disekolahkan di Komplek Militer
SMK di Bekasi Tetap Ngotot Study Tour ke Bali, Dedi Mulyadi: Kami Akan Ambil Tindakan!