Menurut Mari, pemerintah harus menyiapkan dukungan teknis agar pelaku industri mampu memenuhi ketentuan ekspor seperti standar SPS dan regulasi lainnya.
Lebih jauh, Mari menggarisbawahi urgensi penyelesaian perjanjian perdagangan Indonesia–EU CEPA.
Ia menilai perjanjian ini akan sangat menentukan daya saing produk ekspor Indonesia, terutama garmen dan alas kaki, di pasar Eropa.
Tanpa kesepakatan ini, Indonesia bisa mengalami kerugian tarif yang cukup besar dibandingkan dengan negara-negara seperti Vietnam yang telah lebih dulu menandatangani perjanjian serupa.***
Baca Juga: Menteri Bahlil Naik Jet Pribadi Saat Rakyat Susah, Pengamat Di Mana Empatinya?
Artikel Terkait
Indonesia Sedang Krisis? Ekonom UI: Masyarakat Bisa Baca Kondisi Ekonomi Lewat 3 Indikator Ini
Tarif Trump Bikin Panas Perdagangan Global, Sri Mulyani: Ilmu Ekonomi Nggak Laku
Direktur Freedom Institute Bongkar Akar Masalah Ekonomi Sebenarnya, Donald Trump Bukan Pemicu Utama
Fundamental Ekonomi Masih Kuat, DPR Singgung Peran Presiden Prabowo Subianto
Crazy Rich Indonesia Eksodus ke Timur Tengah, Sinyal Krisis Kepercayaan terhadap Ekonomi Prabowo-Gibram?
Ekonomi Memburuk Rakyat Makin Frustrasi, Pengamat politik: Wapres Cuma Pantau CCTV