"Ini bukan angka baru sudah ada di APBN. Prosesnya masih berjalan," jelasnya.
Terkait proyeksi ekonomi Sri Mulyani optimistis.
Ia memaparkan beberapa indikator positif seperti neraca perdagangan yang mencatat surplus selama 58 bulan berturut-turut mencapai US$ 3,12 miliar pada Februari 2025.
Baca Juga: SBY dan PBNU Peringatkan Prabowo Soal RUU TNI, Alifurahman Ungkap ada yang Membackup KontraS
Selain itu Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur berada di level ekspansif 53,6.
Serta inflasi yang terjaga rendah berkat berbagai kebijakan pemerintah termasuk subsidi listrik dan harga pangan yang stabil.
"Kami melihat konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor cukup baik. Ini menjadi modal kuat menjaga pertumbuhan ekonomi di Kuartal I," pungkasnya.***
Artikel Terkait
IKN Zonk, Politik Dinasti Jalan Terus, Rudi S Kamri: Masih Percaya Omongan Jokowi?
Mau Cerdaskan Bangsa Kok Dana Pendidikan Dipangkas, Rocky Gerung Sentil Prabowo
Birokrasi Dipangkas! Prabowo Resmi Luncurkan Mekanisme Baru Tunjangan Guru ASN Daerah
Sobary Sindir Jokowi, Sebut Ahok Lebih Gentle Hadapi Korupsi Pertamina
Jokowi Vs PDIP Memanas! Ikrar Nusa Bhakti Bongkar Dugaan Manuver Politik di Balik Kasus Hasto
Lupakan Partai Lain, Agung Baskoro: Jokowi Lebih Baik Pimpin PSI atau Bikin Partai Baru