Bisnisbandung.com - Isu kenaikan pangkat cepat Brigjen Teddy Indra Wijaya terus menuai polemik.
Pengamat militer Selamat Ginting menilai kebijakan ini berpotensi menjadi batu sandungan bagi Presiden Prabowo Subianto.
Pasalnya percepatan karier Teddy dinilai melanggar aturan yang berlaku di institusi militer.
Baca Juga: Kartun Satire dan Meme Jokowi Ramai di Medsos, Rocky Gerung: Juga Mulai kepada Prabowo
Teddy Indra Wijaya mendapat promosi luar biasa dari Letkol ke Brigjen dalam waktu yang sangat singkat.
Hal ini memicu pertanyaan di kalangan militer dan publik.
Selamat Ginting menyoroti bahwa kebijakan ini bisa memicu resistensi dari perwira tinggi lainnya yang telah mengabdi lebih lama namun belum memperoleh promosi serupa.
"Banyak perwira senior yang merasa tidak nyaman dengan keputusan ini. Ada aturan main dalam kenaikan pangkat yang harus dipatuhi," ujar Selamat Ginting dalam youtube Forum Keadilan TV.
Baca Juga: Pendukung Jokowi Mulai Loyo? Analisis Rocky Gerung Soal Narasi Politik Pasca Jokowi
Tak hanya dari internal militer persoalan ini juga bisa merembet ke ranah politik.
Selamat Ginting menilai kasus ini bisa mendorong DPR untuk menggunakan hak angket guna menyelidiki adanya pelanggaran hukum dalam promosi Teddy.
Jika isu ini semakin besar dampaknya bisa mengguncang posisi Prabowo sebagai Presiden.
"Jangan anggap enteng ini bisa jadi bola panas yang berujung pada penyelidikan resmi di parlemen," tambahnya.
Selain aspek politik percepatan karier Teddy juga dikhawatirkan berdampak pada profesionalisme TNI.
Baca Juga: Eks Terpidana Korupsi Ungkap OTT Koruptor Cuma Euforia: Hukum Dijadikan Alat Politik!
Artikel Terkait
Sadis! MinyakKita 1 Liter Ternyata Cuma 750ml, Adi Prayitno: Rakyat Terus Dikibuli!
Minyakita Bikin Heboh, Hendri Satrio Pertanyakan Keterlibatan Pejabat!
Anggaran Rp30 Miliar di Disdik Depok Dihapus Dedi Mulyadi, Ini Alasannya!
Alumni UI Tuntut Pemecatan Bahlil, Rocky Gerung: Ada yang Disembunyikan
Rumah Ridwan Kamil Digeledah KPK, Hendri Satrio: Ada Potensi Jadi Tersangka?
Viral! Herman Khaeron Terima Amplop di Rapat DPR, Begini Klarifikasinya