Ia menilai bahwa keterlibatan pihak swasta yang begitu besar dalam proyek ini justru bisa mempercepat ketimpangan ekonomi.
"Kalau ini dibiarkan kita sedang menggali kuburan sendiri. Bukannya memperkuat ekonomi rakyat tapi malah membuka ruang bagi oligarki semakin menguasai," tegasnya.
Isu lain yang tak kalah penting adalah apakah keberadaan Danantara mengarah pada swastanisasi BUMN.
Menurut Yanuar Rizky langkah ini bertolak belakang dengan upaya nasionalisasi yang pernah dilakukan sebelumnya.
Baca Juga: Muslim Cham Hanya Ramadan Selama 15 Hari, Simak Seluk-Beluknya!
"Jika Danantara lebih banyak berpihak pada sektor swasta ketimbang kepentingan nasional maka ini bisa jadi tanda bahaya. Kita harus waspada agar BUMN tetap berada di jalur yang benar," ujarnya.
Yanuar Rizky juga mempertanyakan bagaimana ruang swastanisasi ini akan mempengaruhi kedaulatan negara.
Ia menyoroti bahwa banyak pejabat yang selama ini menyerukan pentingnya kedaulatan ekonomi namun pada saat yang sama justru membuka jalan bagi dominasi swasta.
"Kita sering dengar soal kedaulatan ekonomi tapi bagaimana dengan realitanya? Jika Danantara tidak diawasi dengan ketat maka kita bisa kehilangan kontrol terhadap aset-aset strategis," katanya.
Baca Juga: Jaksa Suap dan Gratifikasi! Jhon Sitorus: Bagaimana Kejaksaan Bisa Dipercaya?
Yanuar Rizky menekankan bahwa kritik yang disampaikannya bukan untuk menjatuhkan melainkan sebagai bentuk kepedulian terhadap masa depan ekonomi Indonesia.
Ia berharap agar pemerintah lebih terbuka dalam menjelaskan konsep Danantara dan memastikan bahwa proyek ini tidak dimanfaatkan oleh segelintir pihak.
"Kita tidak menolak investasi tapi harus ada kejelasan. Jangan sampai ini malah menjadi bom waktu yang mempercepat krisis," pungkasnya.***
Artikel Terkait
Dedi Mulyadi Ubah Jam Kerja ASN Jabar saat Ramadan, Ini Alasannya
Tasikmalaya Kembali Diterjang Bencana, Puluhan Rumah Roboh! Ini Solusi dari Dedi Mulyadi
Ahok Siap Bersaksi di Kasus Korupsi Pertamina, Adi Prayitno: Ini Momen yang Pas!
Tausiyah Ramadan Rocky Gerung, Dari Qana'ah hingga Kritik terhadap Penguasa
Anies Baswedan Siap Maju 2029? Ini Analisis Adi Prayitno
Disertasi Doktor Oplosan! Rudi S Kamri: Malu Gak Bahlil?