Bisnisbandung.com - Singapura akhirnya setuju mengekstradisi buronan kasus korupsi e-KTP Paulus Tanos namun dengan syarat ia harus diadili di Indonesia.
Pengamat politik Rocky Gerung menyebut syarat tersebut sebagai tamparan keras bagi sistem hukum Indonesia.
Menurut Rocky Gerung keputusan Singapura yang mensyaratkan pengadilan bagi Paulus Tanos sebelum diekstradisi menunjukkan ketidakpercayaan terhadap sistem hukum Indonesia.
Ia menilai negara tetangga itu khawatir jika ekstradisi hanya sebatas membawa pulang tanpa ada proses hukum yang transparan.
Dikutip dari youtubenya, Rocky Gerung menjelaskan "Ini benar-benar memalukan! Bahkan negara tetangga kita sendiri nggak yakin dengan proses penegakan hukum di Indonesia."
"Mereka melihat pemberantasan korupsi di sini hanya main-main," ujar Rocky Gerung.
Rocky Gerung menilai syarat ekstradisi ini menjadi bukti bahwa negara lain menganggap Indonesia gagal dalam pemberantasan korupsi.
Hal ini juga berpengaruh terhadap citra Indonesia di mata investor internasional.
Baca Juga: Denny Siregar Membayangkan Dampak Positif Jika Pendidikan Gratis dan Berkualitas untuk Indonesia
Rocky Gerung menekankan "Indeks persepsi korupsi kita semakin buruk, sekarang tinggal sekitar 30 dari skala 100. Artinya hanya sedikit yang percaya dengan sistem hukum kita."
"Investor tentu akan berpikir dua kali untuk menanamkan modal di negara yang sistem hukumnya lemah dan bisa dipermainkan," tambahnya.
Rocky Gerung juga menyinggung Presiden Prabowo Subianto yang berjanji akan memberantas korupsi.
Namun ia meragukan apakah pemerintahan baru bisa membalikkan keadaan dalam waktu singkat.
Baca Juga: “Semua Jadi Menderita” Said Didu Tunjukkan Efesiensi Anggaran Gara-Gara Jokowi
Artikel Terkait
Bank Emas Pertama di Indonesia Siap Diresmikan Prabowo, Ini Rencana Besarnya
Takut? Mending di Rumah Saja! Dedi Mulyadi Siap Lawan Tambang Ilegal
Sindir Prabowo, Rudi S Kamri: Kekuasaan Itu Candu, Jangan Terbuai!
Soeharto vs Prabowo, Ikrar Nusa Bhakti: Siapa yang Lebih Tegas dan Bijak?
#Kabur Dulu Aja, Ikrar Nusa Bhakti: Sebuah Simbol Ketidakpuasan Anak Muda Indonesia terhadap Negara
Rakyat Waspada! Prabowo Maju 2029, Faizal Assegaf: Ada Apa di Balik Manuver Ini?