Hal ini memunculkan kekhawatiran bahwa pengelolaan anggaran negara dilakukan secara tidak konsisten dan cenderung mengikuti tren opini publik, yang disebut sebagai viral-based approach.
Kontroversi ini memicu perdebatan mengenai apakah efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah sudah melalui kajian yang komprehensif atau sekadar langkah populis yang justru mengorbankan kebutuhan masyarakat.
Di satu sisi, efisiensi memang diperlukan untuk mengurangi pemborosan anggaran, namun di sisi lain, pemotongan yang kurang tepat sasaran dapat berdampak negatif pada sektor esensial seperti pendidikan dan infrastruktur publik.***
Baca Juga: Kabinet Prabowo Super Gemuk dan Deddy Corbuzier Jadi Stafsus, Rudi S Kamri: Di Mana Efisiensinya?
Artikel Terkait
Dirjen Anggaran Kemenkeu Korupsi, Rocky Gerung: Sri Mulyani Perlu Terangkan yang Terjadi
PHK Massal Mengancam! Awalil Rizky: Pemangkasan Anggaran Infrastruktur Bisa Berdampak Besar
Deddy Corbuzier Dilantik Jadi Staf Kemenhan, Jhon Sitorus: Anggaran Tinggi untuk menggaji Stafsus Ini?
Ironi! Presiden Prabowo Pangkas Anggaran Demi Makan Gratis dan Kabinet Gemuk
Kontroversi Pelantikan Deddy Corbuzier sebagai Stafsus Menhan di Tengah Pemangkasan Anggaran
Pangkas Anggaran Besar-Besaran, Rudi S Kamri: Tapi Kenapa Polisi Tak Kena?