Ia menilai bahwa tindakan ini menunjukkan bahwa Indonesia sedang bergerak mundur dari prinsip-prinsip reformasi demokrasi yang telah dibangun selama hampir tiga dekade.
Rocky Gerung mendorong para pemuda dan kader partai politik untuk tidak tinggal diam.
"Kita membutuhkan koalisi baru di DPR yang dapat mempersoalkan runtuhnya demokrasi. Gerinda, Demokrat, dan PDIP harus memulai evaluasi menyeluruh mengenai sistem dan kultur politik kita," serunya.
Ia percaya bahwa tindakan ini penting untuk memperbaiki tiang-tiang demokrasi yang sedang goyang.
Rocky Gerung mengingatkan bahwa negara perlu waspada terhadap potensi perubahan budaya politik yang bisa merusak fondasi demokrasi.
"Jika ini dibiarkan terus menerus, kita akan menyaksikan generasi mendatang yang tidak lagi memiliki kesempatan untuk bertanding secara adil. Mari kita bergerak sekarang untuk melindungi dan memperbaiki demokrasi kita," pungkasnya.***
Artikel Terkait
Bongkar Kebobrokan BUMN Dan PUPR, Ronald Sinaga: People Power Biar Bubar
Airlangga Lemah, Jokowi dan Bahlil Masuk! Melchias Markus Mekeng: Golkar Siap Hadapi Perubahan
Ketegangan PKB dan NU, Cak Imin: Jangan Campuri Urusan, Jika Tidak Saya Akan Bertindak!
Aturan Jilbab Paskibraka Menuai Kontroversi, Jokowi Sampaikan Pesan Khusus
Mahfud MD Ungkap Tiga Faktor di Balik Mundurnya Airlangga Hartarto dari Golkar
Krisis Kepemimpinan di PDIP, Hasto Kristiyanto dan Megawati Keluarkan Peringatan Keras