Dengan menjual obligasi AS, China memperkuat posisinya di pasar global dan mengirim pesan kuat tentang kemandirian ekonominya.
Ini juga memberikan sinyal bahwa China siap untuk mengadopsi strategi investasi yang lebih beragam, dengan meningkatkan cadangan emasnya sebagai salah satu langkah penting.
Keputusan ini juga bisa berdampak pada pasar keuangan global. Analis memprediksi bahwa penjualan obligasi AS oleh China dapat mempengaruhi nilai tukar mata uang dan memicu perubahan dalam kebijakan moneter di berbagai negara.
Langkah ini menunjukkan bagaimana kebijakan ekonomi China dapat memiliki implikasi luas bagi stabilitas dan dinamika ekonomi global.
Dengan langkah ini, China tampaknya berusaha mengurangi risiko yang berasal dari ketergantungan pada mata uang tunggal dan menavigasi ekonomi global dengan lebih mandiri.
Penjualan obligasi AS ini adalah bagian dari strategi jangka panjang untuk menciptakan sistem keuangan yang lebih stabil dan tangguh terhadap tekanan politik dan ekonomi dari Barat.***
Artikel Terkait
Orang Dari Daratan Cina Melenggang Masuk Ke Indonesia Ditengah Kebingungan Warga Lokal Diputar Balik Dilarang Mudik
Indonesia “Dililit” Cina Harus Membayar Rp 310 Triliun
Luhut : Suka Tidak Suka Investor Cina Membawa Naker Negerinya Ke Indonesia
Ikhsan : Terlihat Kurang Berdaulat Pemerintah Indonesia Masih Perbolehkan WNA Cina Datang
Indonesia Menutup Kedatangan Tenaga Kerja Asing Sebelumnya Saat PPKM Darurat TKA Cina Masih Datang
Lagi-lagi TKA Asal Cina Ke Indonesia Pada Masa PPKM Mardani : Ada Apa Dengan Pemerintah