BISNIS BANDUNG - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan angkat bicara soal Cina. Dikatakan, tidak ada alasan bagi Indonesia tidak menjalin dengan negara lain. Hal ini diungkapkan Luhut mengomentari investor Cina yang kerap membawa TKA dari negerinya ke Indonesia. Suka tidak suka, senang tidak senang bilang apapun , Cina merupakan kekuatan dunia yang tidak bisa diabaikan Cina memberikan pengaruh yang besar terhadap perekonomian global termasuk Indonesia.
Begitu pula dengan Amerika Serikat (AS), juga memberikan pengaruh lebih besar. "Ekonomi China ini hampir 18% berpengaruh kepada ekonomi global. Amerika pengaruhnya 25%. Jadi, Anda suka tidak suka, senang tidak senang bilang apapun Tiongkok ini merupakan kekuatan dunia yang tidak bisa diabaikan," ungkapnya dalam diskusi virtual, belum lama ini.
Disebutkan Luhut , bahwa dalam Undang-Undang Dasar Negara, Indonesia diizinkan untuk menjalin komunikasi dengan negara lain serta membuka peluang kerja sama yang bertujuan memperkokoh perekonomian.
"Kita juga jangan berpikiran terlalu sempit. Karena UUD 45 menyatakan kita bebas aktif. Jadi kita harus bisa berhubungan ke semua negara dunia untuk membuat kita ini kuat. Jadi, tidak boleh kita memusuhi satu negara, juga nggak ada alasan kita bermusuhan," ujarnya.
Dikuasai Cina ?
Sementara itu Sekjen Forum Komunikasi Patriot Peduli Bangsa, Syafril Sjofyan menanggapi pernyataan Stafsus Menteri BUMN Arya Sinulingga yang tak setuju penutupan akses bagi kedatangan WNA, khususnya dari Cina ke Indonesia.
Dikemukakan Syafril Sjofyan, pernyataan Arya Sinulingga tersebut merupakan bukti bahwa pemerintahan Presiden Jokowi sudah dikuasai Cina.
“Ucapan Arya Sinulingga sebagai bukti bahwa pemerintah Jokowi sudah di bawah kekuasaan RRC,” ujar Syafril Sjofyan, Kamis (8/7/21). Karenanya, lanjut Syafril , pemerintahan Jokowi tidak berdaya mengambil keputusan untuk membatasi kedatangan WNA Cina. Walau di dalam negeri banyak pengangguran
Syafril menyebut , pasalnya karena Indonesia sudah banyak bergantung pada Cina mulai dari utang hingga investasi infrastruktur.
“Lihat saja betapa kukuhnya Luhut Binsar Pandjaitan membela, membiarkan dan mengizinkan masuknya TKA Cina walau saat ini dalam kondisi darurat kesehatan,” ungkapnya.
Padahal, menurut Syafril Sjofyan semua tokoh bangsa dan ormas besar seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammadiyah, bahkan MPR RI telah melayangkan protes kepada pemerintahan Jokowi terkait masuknya TKA asal RRC di tengah penyebaran melonjaknya kasus Covid-19.
“Bagaikan angin lalu, ini sebagai bukti RRC sudah menjajah Indonesia, minimal rezim ini sudah di bawah kekuasaan RRC,” ujar Syafril menegasiakn. (B-003) ***