Bisnisbandung.com - Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Agus Subianto angkat bicara terkait ledakan yang terjadi di gudang munisi di Ciangsana, Bogor, Jawa Barat.
Menurut Panglima TNI penyebab ledakan di gudang munisi tersebut adalah karena amunisi yang tersimpan telah melewati masa kedaluwarsa dan seharusnya dimusnahkan.
Dalam penjelasannya, Jenderal TNI Agus Subianto menyebutkan bahwa amunisi yang disimpan di gudang munisi tersebut sebenarnya sudah tidak layak pakai dan seharusnya telah dibuang.
Namun, karena belum sempat dilakukan pemusnahan, amunisi tersebut meledak dengan sendirinya.
Amunisi yang tersimpan di gudang tersebut mayoritas merupakan sisa latihan yang belum sempat dibuang.
Dikutip dari youtube kompas, Menurut Jenderal Agus Subianto "Amunisi yang sudah kedaluwarsa memiliki tingkat kestabilan yang rendah dan sensitif, sehingga mudah meledak".
Sementara itu, terkait penyebab ledakan Jenderal Agus Subianto menepis kemungkinan human error atau faktor kesalahan manusia.
Ia mengungkapkan bahwa salah satu kemungkinan penyebab ledakan adalah gesekan.
Baca Juga: Hoang Anh Tuan Ditunjuk sebagai Pelatih Timnas U-23 Vietnam untuk Piala Asia U-23 2024
Meskipun demikian, Panglima TNI menegaskan bahwa penyimpanan amunisi yang sudah kedaluwarsa di gudang tersebut telah mengikuti standar operasional prosedur yang berlaku.
Namun, ia menyoroti perlunya pemusnahan secara sistematis terhadap amunisi yang sudah kedaluwarsa demi mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Panglima TNI Jenderal Agus Subianto membeberkan sebanyak 65 ton amunisi di gudang nomor 6 Gudmurah Jaya meledak pada Sabtu malam (30/3/2024), mengguncang wilayah dengan kekuatan dahsyatnya.
Meskipun kejadian ini menyebabkan kerugian material yang signifikan, Jenderal Agus menegaskan bahwa tidak ada korban jiwa atau luka-luka dalam kejadian tersebut.
Baca Juga: Park Hang-seo Tidak Akan Kembali Sebagai Pelatih Timnas Vietnam, Menurut Pundit Quang Hay
Artikel Terkait
Timnas Amin Ajukan Permintaan Kehadiran Menteri Sri Mulyani, Risma, Zulhas, dan Airlangga di MK
Kejernihan Moral Harus Diucapkan, Refleksi Rocky Gerung tentang Kondisi Politik Indonesia
Rocky Gerung: Potret Politik, RUU DKJ dan Dinamika Kekuasaan di Lingkaran Jokowi
Puan Maharani: Tidak Ada Instruksi Langsung soal Angket Pemilu 2024 dari Fraksi PDI-P
Bahlil Hadalia Minta Penyelesaian Cepat Sengketa Pilpres, 'Tidak Ada yang Salah'
Prabowo Subianto: Tetap Tenang Menyongsong Hasil Akhir Gugatan Sengketa Pilpres 2024